Habib Novel Alaydrus Ungkap Rahasia Dzikir Hasbunallah wa Ni'mal Wakil sebagai Kunci Terkabulnya Hajat
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Dalam kehidupan yang penuh tantangan ini, manusia sering kali merasa lemah, takut, dan tertekan oleh berbagai masalah. Islam, sebagai agama rahmat, mengajarkan berbagai dzikir (zikir) untuk menguatkan hati dan menenangkan jiwa. Salah satu dzikir yang sangat dianjurkan untuk diamalkan adalah Hasbunallah wa ni'mal wakil.
Adapun makna dzikir Hasbunallah wa ni'mal wakil secara harfiahberarti:
"Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."
Kalimat ini mengandung makna penyerahan total seorang hamba kepada Allah SWT. Mengakui bahwa tidak ada daya dan upaya selain dari pertolongan-Nya. Ketika seorang Muslim mengucapkannya, ia mempercayakan semua urusan, masalah, dan keselamatannya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Maka dari itu Habib Novel bin Muhammad Alaydrus atau Habib Novel menyarankan untuk membaca dzikir ini karena dapat mempercepat terkabulnya doa. Namun ada kunci yang harus diketahui oleh setiap Muslim.
Dibaca oleh Suami dan Istri
Suami dan istri tidak hanya membutuhkan cinta, tapi juga pertolongan Allah untuk menjaga dan memperkuat ikatan mereka. Dengan rutin berdoa bersama, Allah akan melimpahkan keberkahan, kedamaian, dan keberlangsungan rumah tangga hingga surga-Nya, insya Allah.
Tidak hanya doa, namun suami istri disarankan juga melakukan dzikir bersama seperti istighfar dan Hasbunallah wa ni'mal wakil.
Habib Novel Alaydrus menjelaskan jika dzikir Hasbunallah wa ni'mal wakil juga dilakukan oleh istri, maka insyaAllah hajat atau doa sang suami lekas dikabulkan.
Lakukan Sebanyak 450 Kali
Kemudian kunci berikutnya agar dzikir Hasbunallah wa ni'mal wakil bisa mengabulkan doa menurut Habib Novel Alaydrus lakukan setelah shalat Isya dan dilakukan sebanyak 450 kali.
“Habis shalat Isya, malam hari hening, anak tidur, suami sudah tidur, izin ke suami jangan ganggu karena dzikir ini kurang lebih 30 menit,” ujar Habib Novel Alaydrus, dikutip tvOnenews.com pada Selasa (29/4/2025) dari ceramahnya yang diunggah di kanal YouTubenya.
“Ambil wudhu shalat sunnah hajat 2 rakaat,” sambungnya.
Kemudian setelah itu kata Habib Novel untuk jangan lupa untuk menggunakan wewangian baik di tubuh maupun ruangan.
“Dalam keadaan harum, ruangan harum, beli mawar melati taruh di air, ini alami, jangan identikan mawar melati dengan klenik,” tandasnya.
Kemudian ketika shalat hajat, Habib Novel Alaydrus menyarankan bacalah dua surat pendek berikut ini.
“Rakaat pertama setelah Al Fatihah baca Al Kafirun, rakaat kedua setelah surat Al Fatihah baca surat Al Ikhlas,” ujar Habib Novel.
Setelah selesai melakukan shalat hajat sebanyak 2 rakaat, lalu Habib Novel mengingatkan untuk membaca dzikir berikut ini.
“Salam, jangan lupa baca Bismillah, Alhamdulillah dan Shalawat,” sarannya.
Setelah itu barulah membaca surat Ali Imran ayat 173.
“Ali imran 173, baca ayatnya,” katanya.
Berikut bacaan surat Ali Imran ayat 173.
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Baca: Al-lażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama‘ū lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānā(n), wa qālū ḥasbunallāhu wa ni‘mal-wakīl(u).
Artinya: (yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali Imran: 173)
Namun ketika sampai pada ujung ayat, Habib Novel menyarankan dibaca sebanyak 450 kali.
“Sampai kalimat hasbunallah wanikmal wakil, baca 450 kali. Jangan lebih jangan kurang,” pesan Habib Novel.
“Jangan ngeyel, bib lebih kan bagus, ini masalah kunci bukan soal banyak,” sambungnya.
Kemudian setelah itu lanjutkan dengan membaca surat Ali Imran ayat 174.
“Selesai langsung tutup dengan ayat 174,” tandas Habib Novel.
Berikut bacaan surat Ali Imran ayat 174.
فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوْۤءٌۙ وَّاتَّبَعُوْا رِضْوَانَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَظِيْمٍ
Baca: Fanqalabū bi ni‘matim minallāhi wa faḍlil lam yamsashum sū'(un), wattaba‘ū riḍwānallāh(i), wallahu żū faḍlin ‘aẓīm(in).
Artinya: Mereka kembali dengan nikmat dan karunia dari Allah. Mereka tidak ditimpa suatu bencana dan mereka mengikuti (jalan) ridha Allah. Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Ali Imran: 174)
Setelah membaca surat penutup itu, ulangi langi membaca Bismillah, Alhamdulillah dan Shalawat.
“Setelah Bismillah, Alhamdulillah dan Shalawat panjatkan doa yang sesuai dengan hajat,” saran Habib Novel.
Berapa kali amalan ini dilakukan?
Habib Novel menyarankan untuk melakukan amalan ini setiap hari dengan minimal rutin selama 1 minggu.
“Kalau punya hajat besar jalankan tiap hari minimal 1 minggu. Misal awali malam jumat akhiri malam jumat,” pesan Habib Novel.
Hal ini karena jika mintanya banyak maka harus benar-benar memintanya kepada Allah SWT, Sang Pemilik dunia.
“Mintanya beneran dan kalau sudah seperti itu jangan tanya kapan kabulnya. Pasti kabul. Yakin,” tegas Habib Novel.
Niat Shalat Hajat
اُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal-hajati rak‘ataini lillahi ta‘ala.
Artinya: "Saya berniat shalat hajat sunnah karena Allah Ta'ala."
Dalil Shalat Hajat
Hajat merujuk pada kebutuhan, keinginan, atau harapan seseorang yang ingin dipenuhi, biasanya berupa sesuatu yang bersifat duniawi (seperti rezeki, pekerjaan, kesembuhan) maupun ukhrawi (seperti keberkahan, pengampunan, atau hidayah).
Berikut dalil tentang hajat yang tercantum dalam hadis.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang memiliki hajat kepada Allah atau kepada salah seorang manusia, maka berwudhulah dengan baik, lalu shalatlah dua rakaat, kemudian hendaklah ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW, kemudian berdoalah..." (HR. Tirmidzi)
Itulah amalan yang bisa mengabulkan hajat seseorang. Semoga bermanfaat dan semoga kita semua dimudahkan untuk beribadah kepadaNya.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more