Bablas Ketiduran sampai Lewat Salat Maghrib, Dahulukan Salat Isya Dulu atau Maghrib Dulu? Sebaiknya…
- pexels
"Apa yang didahulukan, Maghrib dulu baru Isya berdasarkan urutan waktu salatnya," tegas Ustaz Adi Hidayat.
Artinya, seseorang yang terlewat salat Maghrib karena ketiduran, lalu bangun di waktu Isya, tetap harus mengerjakan salat Maghrib terlebih dahulu.
Setelah selesai menunaikan salat Maghrib, barulah melanjutkan dengan salat Isya.
Tidak dibenarkan langsung salat Isya tanpa mengganti salat Maghrib yang tertinggal.
Dalam situasi ini, hendaknya salat dilakukan dengan tertib dan sesuai niat masing-masing.
Salat Maghrib tetap dengan tiga rakaat seperti biasa, dilanjutkan salat Isya dengan empat rakaat setelahnya.
Jika memungkinkan, sebaiknya tidak dipisah terlalu lama antara kedua salat tersebut.
Perlu diperhatikan juga, meskipun ketiduran merupakan uzur (alasan yang dibenarkan) dalam Islam untuk tertundanya salat, umat muslim dianjurkan untuk menjaga pola tidur dan rutinitas agar tidak sering ketiduran hingga meninggalkan salat.
Menjaga kewaspadaan terhadap waktu-waktu salat tetap menjadi prioritas utama.
Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa meski syariat membolehkan mengganti salat yang tertinggal karena ketiduran, sebaiknya seorang muslim tetap berusaha menghindari kondisi tersebut.
Usaha maksimal dalam menjaga salat tepat waktu adalah bentuk penghormatan terhadap perintah Allah SWT.
Sebagaimana dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103).
Ayat ini menjadi landasan kuat pentingnya melaksanakan salat pada waktunya.
Namun apabila kondisi di luar kendali seperti ketiduran terjadi, Islam memberikan keringanan untuk menggantinya segera setelah sadar.
Dengan memahami ketentuan ini, umat muslim tidak perlu panik atau merasa bersalah berlebihan.
Yang terpenting adalah segera menunaikan kewajiban yang tertunda sesuai dengan urutannya. (adk)
Load more