Ternyata Tidak Selalu Jam 8 atau 9 Pagi, Shalat Dhuha di Waktu ini Bisa Bebaskan dari Utang
- dok.ilustrasi freepik
Jakarta, tvOnenews.com- Beragam ibadah sunnah bisa dipilih untuk menambah pahala dalam sehari-hari, salah satunya shalat dhuha.
Shalat dhuha juga menjadi amalan rezeki yang bisa dilakukan pada setelah subuh, sampai menjelang waktu dzuhur. Sebab mudah diterapkan.
- dok.ilustrasi freepik
Sebagaimana, ini juga pernah disampaikan Ustaz Adi Hidayat agar umat muslim senantiasa menjaga ibadah sunnah.
Keutamaan Shalat Dhuha
Mengutip dalam ceramahnya, UAH sebut shalat dhuha juga dipahami sebagai ibadah sunnah. Yang dikerjakan tidak harus jam 8 pagi.
Pasalnya, dhuha memiliki waktu beragam dan panjang, tidak perlu khawatir untuk ketinggalan.
"Waktu shalat dhuha itu dimulai dari waktu surup, ketika matahari melakukan perjalanan bergerak dari terbit sampai di posisi tempat terbitnya, dan sampai bergeser kembali sekiranya bayangan itu satu tombak," kata Ustaz Adi Hidayat dari YouTubenya, Sabtu (26/4/2025).
Di mana waktunya, kata Ustaz Adi shalat dhuha awalnya ada di sekitar Pukul 05.30 WIB sampai 06.50 WIB bisa setara Haji pahalanya.
"Di waktu itu pahala senilai haji dan umrah, tetapi belum tentu dia dapat kemuliaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," tambahnya.
Kemudian, bila anda punya permasalahan utang maka coba shalat dhuha mulai di jam 7.30 WIB.m, disebut waktu pertengahan.
Pada waktu pertengahan itulah, masalah utang anda bisa dibantu Allah SWT. Rezeki lancar dan dilunasi.
"Kalau shalat untuk di waktu tengah (pertengahan), pahalanya mampu menghindari segala musibah, musibah banyak hal termasuk utang, ataupun rezeki jadi lancar," terang UAH.
Tata Cara Shalat Dhuha
Mengutip laman NU, rakaat dan Bacaan Surat Shalat Dhuha sunnah dilakukan dengan dua rakaat salam.
Batas minimalnya adalah dua rakaat, sedangkan batas maksimalnya adalah 12 rakaat. Adapun sura, yang sunnah dibaca setelah surat al-Fatihah adalah surat as-Syamsu dan ad-Dhuha, atau surat al-Kafirun dan al-Ikhlas.
Diketahui, lebih utama digabung, rakaat pertama membaca as-Syamsu dan al-Kafirun, kemudian rakaat kedua membaca ad-Dhuha dan al-Ikhlas. Kemudian untuk rakaat-rakaat berikutnya surat al-Kafirun di rakaat pertama dan al-Ikhlas di rakaat kedua. (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah).(klw)
Load more