Meski Main Sebentar di Liga 1, Eks Pemain Asing Persita ini Tertegun dengan Budaya dan Agama di Indonesia, Katanya...
- Instagram/@evgeniybudnik90
Klub langganan papan tengah di Liga 1 memiliki kualitas yang setara dengan di papan bawah liga di luar negeri dan saling berlomba memiliki pemain asing yang berkualitas.
Yevhen Budnik mengatakan bahwa, sebenarnya ia hanya ingin tinggal di Indonesia lebih lama, karena tak ada masalah untuk urusan berkomunikasi dengan pemain lokal maupun masyarakat Indonesia.
"Tetapi COVID melanda, dan klub berhenti membayar. Itu sebabnya saya harus pergi," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan penyerang asing Persita Tangerang itu mengenang bagaimana kondisi cuaca dan budaya makanan di Indonesia.
Budnik menjelaskan bahwa, iklim di Indonesia begitu panas dan kelembapannya bisa mencapai 80 persen dan berpotensi selalu mengeluarkan keringat.
"Makanannya sebagian besar pedas. Saya terus-menerus mencoba memesan sesuatu yang lebih netral. Tetapi ada saat-saat infeksi mata, infeksi perut," paparnya.
Pemain Digenis Ypsona itu mengatakan bahwa, khas makanan di Indonesia rata-rata lebih condong yang sesuai dengan syariat agama Islam ketimbang jenis makanan lainnya.
"Semuanya berbeda di sana. Mereka tidak makan daging babi karena mereka beragama Islam. Membeli steak sangat mahal. Daging utamanya adalah ayam. Nasi dan keju juga mahal. Tidak ada produk susu yang layak atau sosis kami," paparnya.
Selain itu, Yevhen Budnik menyoroti kebiasaan sering terjadi seusai pertandingan melihat para pemain melingkar di tengah lapangan sebagai suasana yang begitu mengejutkan baginya.
"Tidak, tidak ada yang epik terjadi. Namun, ada satu hal yang sangat berkesan bagi saya. Setelah pertandingan, tim berdiri membentuk lingkaran di tengah lapangan dan bertahan di posisi tersebut selama sekitar 15-20 menit," bebernya.
"Para penggemar tidak meninggalkan tribun dan stadion tetap penuh. Lagu kebangsaan dimainkan. Anda berdiri dan mendengarkan itulah bentuk penghormatan," tukasnya.
Yevhen Budnik merupakan mantan pemain asing Persita Tangerang saat berkutat di Liga 1 2020. Ia hanya baru bermain sebanyak 3 pertandingan dan belum menciptakan gol.
Kepiawaiannya tidak berlangsung lama karena kondisi pandemi COVID-19 dan manajemen Persita Tangerang akhirnya mendepak Yevhen Budnik.
(hap)
Load more