Kisah Mualaf Kompariot Shin Tae-yong, Legenda Kiper Korea Selatan Langganan di Piala Dunia Akui Makin Damai dan Rajin Ibadah
- X/@KORFootballNews
tvOnenews.com - Rekan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang menjadi legenda kiper Korea Selatan ternyata seorang mualaf.
Legenda kiper Korea Selatan yang mualaf ini merupakan teman sejawat Shin Tae-yong saat membela Taeguk Warriors dalam periode yang sama.
Dalam hal ini, Shin Tae-yong mempunyai seorang teman yang berstatus mualaf, apalagi menyabet status sebagai legenda kiper Korea Selatan.
Legenda kiper Korea Selatan yang merupakan sahabat dari Shin Tae-yong adalah sosok Lee Woon-jae. Ia telah dua puluh tahun lebih menikmati perjalanan hidupnya sebagai Muslim.
Perpindahan keyakinannya menjadi penganut agama Islam di tengah kepiawaian terbaiknya selama membela Timnas Korea Selatan.
Catatan Karier Lee Woon-jae Sahabat Shin Tae-yong
- X/@theafcdotcom
Merujuk data dari Transfermarkt, Lee Woon-jae merupakan legenda kiper Timnas Korea Selatan kelahiran Cheongju, Chungbuk, Korea Selatan pada 26 April 1973.
Lee Woon-jae terakhir kali menjadi pelatih kiper Vietnam, walaupun kiprahnya membantu Kim Sang-sik di Golden Star Warriors sudah berakhir.
Dalam karier pertama kalinya, Lee Woon-jae memulai dari Universitas Kyung Hee. Setelah itu membela klub langganan di Divisi Utama K-League, Suwon Samsung Bluewings pada 1996 silam.
Di Suwon Samsung Bluewings, Lee Woon-jae tampaknya menjadi legenda di klub profesional yang berlaga di K-League 1 tersebut.
Pada 2010, Lee Woon-jae akhirnya berpindah ke Jeonnam Dragons. Kiprahnya hanya sebatas di dua klub langganan K-League sebelum memutuskan pensiun pada 2012.
Sementara, kiprah Lee Woon-jae bersama Taeguk Warriors sangat mentereng. Ia pertama kali membela Korea Selatan U-23 pada 1994 silam.
- AFC
Dalam suatu waktu, Lee Woon-jae pernah bertandem dengan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Saat Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong juga mengakui sangat dekat dengan Lee Woon-jae yang kala itu menjadi pelatih kiper Vietnam.
Jika melihat dari perbandingan penampilannya, Lee lebih unggul telah bermain untuk Korea Selatan sebanyak 131 caps, sedangkan Shin Tae-yong hanya 23 caps.
Kompariot Shin Tae-yong itu memiliki catatan terbaik karena bisa membela Korea Selatan beberapa musim di Piala Dunia, yakni pada 1994, 2002, 2006, serta musim 2010.
Masa emasnya tercatat saat Korea Selatan bercokol di Piala Dunia 2002. Lee Woon-jae membukukan sebanyak 7 pertandingan pada musim tersebut.
Berkat kepiawaiannya memperkokoh jaring gawang milik Korea Selatan, Lee Woon-jae berhasil membuat Taeguk Warriors menduduki posisi ke-4 pada musim 2002.
Hasil tersebut karena belum bisa menaklukan Jerman yang saat itu di bawah nahkoda pelatih Gus Hiddink.
Hal paling mengesankan dari Lee Woon-jae adalah penampilan terbaiknya saat menjadi kiper Korea Selatan.
Kala itu, Lee Woon-jae sukses menebak tembakan penalti yang dilesatkan oleh legenda Timnas Spanyol dan Real Betis, Joaquin Sanchez.
Pada periode abad ke-32, nama legenda kiper Korea Selatan itu juga pernah tercatat sebagai Penjaga Gawang Terbaik Dunia IFFHS dari negara Asia.
Selain itu, Lee Woon-jae lagi-lagi membawa Korea Selatan menyabet prestasi setelah finish pada posisi ke-3 di Piala Asia 2007 setelah mengalahkan Jepang lewat adu penalti dengan agregat 6-5.
Di tengah puncak kejayaannya sibuk bergulat sebagai kiper Korea Selatan, Lee Woon-jae memantapkan diri sebagai mualaf.
Lee Woon-jae Legenda Kiper Korea Selatan Pilih Mualaf
Dinukil tvOnenews.com dari Islamicmovement, Kamis (24/4/2025), Lee Woon-jae resmi menjadi mualaf setelah mengucapkan dua kalimat syahadat pada 2004 silam.
Lee Woon-jae sebenarnya tidak ingin menampakkan soal keyakinan agamanya yang baru setelah bersyahadat saat berusia 31 tahun.
Sebagai sosok tersohor di Korea Selatan, Lee Woon-jae akhirnya mengakui sangat beruntung bisa menganut agama Islam setelah meninggalkan agama Kristen.
Hal ini membuat sahabat Shin Tae-yong itu semakin rajin mengerjakan ibadah sejak resmi mualaf.
Shalat lima waktu dan ibadah puasa Ramadhan selalu menjadi prioritas utama Lee Woon-jae, meskipun sedang sibuk berkutat bersama Korea Selatan dan Suwon Samsung Bluewings.
Dengan cara memenuhi kebutuhan spiritual, kata Lee Woon-jae, semakin merasakan adanya kedamaian di dalam hidupnya.
"Setelah memeluk agama Islam hidup saya lebih tenang dan punya tujuan yang jelas," kata Lee Woon-jae.
Lee Woon-jae merasa terkejut walaupun Islam merupakan agama minoritas, Korea Selatan tidak pernah mempermasalahkan hal itu dan selalu menjunjung toleransi beragama.
"Beruntung, saya tinggal di Korea Selatan yang warganya memiliki toleransi tinggi," tutupnya.
(hap)
Load more