Blokade Akses Jalur Gaza Masih Berlanjut, Hamas Kecam Israel Sebabkan Kelaparan di Gaza
- Rizek Abdeljawad-Xinhua
Pada Selasa pagi, militer Israel menembaki kantor Pemerintahan Kota Nazlat Jabalia beserta peralatan berat di dalamnya yang terletak di Jalur Gaza utara, kata seorang pegawai pemerintah kota kepada Anadolu.
Hamas menyebut serangan tersebut sebagai bagian dari “kebijakan penjajahan fasis Israel untuk memperdalam penderitaan rakyat kami di Gaza dan menghancurkan seluruh sarana serta penopang kehidupan sipil.”
Di antara peralatan yang diserang, terdapat sembilan buldoser yang sebelumnya didatangkan dari Mesir sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, tambah Hamas.
“Tindakan sistematis menghancurkan sarana kehidupan dan fasilitas sipil di Jalur Gaza tidak akan berhasil memaksa rakyat kami tunduk pada rencana pengusiran paksa yang kejam,” tegas Hamas.
Militer Israel kembali melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada 18 Maret 2025, mematahkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang dicapai pada 19 Januari.
Sejak menggelar perang genosidanya terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 51.200 warga Palestina di wilayah kantong itu. Sebagian besar korban tewas itu adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut. (ant/kmr)
Load more