Uskup Bandung akan Menghadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan sebagai Perwakilan Indonesia
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Berkaitan dengan kabar meninggalnya pemimpin Katolik dunia, Paus Fransiskus, umat Katolik di dunia menggelar Misa Requiem.
Namun, Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin memastikan akan berangkat ke Vatikan untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang akan berlangsung pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.
“Yang sudah pasti akan berangkat adalah Bapak Uskup Bandung, Mgr. Antonius Benyamin Subianto,” ungkap Kepala Katedral Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, pada Selasa (22/4/2025).
Selain itu, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) juga berencana hadir dalam pemakaman, namun keikutsertaannya masih menunggu kepastian terkait ketersediaan tiket penerbangan.
“Karena ini sangat mendesak, pemakaman hari Sabtu berarti harus berangkat hari Kamis (24/4/2025). Kalau tidak ada tempat di pesawat, ya akan terlambat sampai ke sana,” ujarnya.
- ANTARA
Kehadiran sejumlah perwakilan Indonesia dalam prosesi pemakaman sebagai bentuk penghormatan terhadap Paus Fransiskus, yang memiliki kedekatan emosional dengan umat Katolik di Tanah Air.
Menurut dia, duka atas wafatnya Paus Fransiskus tak hanya dirasakan oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat lintas agama di Indonesia.
Bahkan, tak sedikit orang yang merasa diberkati oleh kehadiran Paus Fransiskus, khususnya saat beberapa waktu lalu kunjungan ke Indonesia.
Ia mengaku bahwa panitia penyambutan Paus Fransiskus saat itu masih terus menjaga komunikasi hingga sekarang mengingat beliau bukan hanya pemimpin gereja Katolik, tetapi tokoh kemanusiaan dunia.
"Atas nama umat Katolik di Indonesia, saya dengan tulus menyampaikan terima kasih, juga kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto dan para pemimpin bangsa lainnya yang telah menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus," kata Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Bagi Kardinal Suharyo kehadiran dan empati para pemimpin bangsa menjadi penghiburan bagi umat Katolik yang merasa kehilangan sosok pemimpin besar Gereja Katolik dunia itu, dan meneguhkan keyakinan bahwa semua mewarisi nilai-nilai kemanusiaan yang pantas dilanjutkan. (ant/kmr)
Load more