Israel Terus Serang Warga Palestina di Gaza, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Umat Muslim Bantu dengan Qunut Nazilah
- ANTARA
tvOnenews.com - Meski sudah gencatan senjata, nyatanya Israel masih terus menyerang warga Palestina di Jalur Gaza.
Sebagai Muslim tentu harus membantu saudaranya, terlebih tanah Palestina adalah tempat dimana Al Aqsa berada, tempat ketiga tersuci dalam agama Islam.
Selain bantuan dana dan lain sebagainya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyarankan kepada setiap Muslim agar mengamalkan qunut nazilah untuk membantu Palestina.
”Bagi umat Islam saya juga menyarankan untuk bisa melakukan doa qunut nazilah dikhususkan kepada para pejuang-pejuang untuk mendapatkan kemerdekaan seperti yang diharapkan” ujar UAH dikutip tvOnenews.com dari video beliau dengan judul “Respon dan Anjuran UAH Atas Gejolak yang Terjadi di Palestina - Ustadz Adi Hidayat”.
Dengan qunut nazilah itu, Ustaz Adi Hidayat mengajak untuk mendoakan para pejuang-pejuang Palestina agar mendapatkan kemerdekaan dalam kehidupan mereka.
“Sekali lagi, mendoakan dengan doa qunut nazilah kita,” saran UAH.
Kisah saat Rasulullah Baca Qunut Nazilah
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah membaca qunut nazilah selama sebulan berturut-turut.
Berikut isi hadits dan penjelasannya, yang dikutip oleh tvOnenews.com dari laman Kementerian Agama (Kemenag).
“Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib,Isya dan Shubuh selepas mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah’ di rakaat terakhir, beliau mendoakan kehancuran bani Sulaim, (yaitu) suku Ri’il, Dzakwan, dan ‘Ushayyah, dan orang-orang di belakangnya mengucapkan “Aamin”. (Hadits Shahih diriwayatkan Imam Ahmad).
Hadits itu berkaitan dengan permintaan suku Ri’il, Dzakwah, Ushayyah, dan Lahyan kepada Rasulullah SAW agar mengirimkan para penghafal Al-Qur’an untuk mengajarkan Islam.
Dalam riwayat lain disebutkan dengan melawan musuh.
Dan kemudian Nabi Muhammad SAW mengabulkan permintaan tersebut dengan mengirimkan 70 penghafal Al Qur’an.
Namun ketika mereka berada sebuah kawasan bernama Bi’ir Ma’unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh suku-suku Arab tersebut.
Kejadian ini sampai kepada Rasulullah SAW, maka beliau melakukan qunut nazilah selepas shalat mendoakan kecelakaan terhadap suku-suku arab tersebut.
Meskipun hadits ini dilatarbelakangi oleh peristiwa khusus, namun secara keumuman lafazh dapat dijadikan dalil anjuran membaca qunut nazilah saat terjadi musibah atau sesuatu peristiwa yang menelan banyak korban.
Sementara, kalimat “Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan berturut-turut” menunjukkan bahwa qunut nazilah tidak disyariatkan selamanya.
Namun disyariatkan ketika terjadi musibah atau peristiwa besar.
Arti Qunut Nazilah
Dari segi bahasa, qunut berarti taat, diam, atau berdoa.
Sementara “nazilah” berarti musibah besar yang menimpa manusia.
Dengan demikian, qunut nazilah adalah doa yang diucapkan saat i’tidal dalam shalat ketika terjadi musibah besar.
Maka dari itulah, setiap Muslim disarankan membaca qunut nazilah dalam membantu saudara kita di Palestina.
Cara Membaca dan Lafadz dari Qunut Nazilah
Dalam fiqih, qunut nazilah dilakukan pada rakaat terakhir shalat lima waktu ketika i’tidal dengan bersuara.
Baik dilakukan sendiri maupun berjamaah, di rumah maupun di masjid, serta di wilayah bencana itu terjadi.
Adapun lafazh doa qunut nazilah yaitu setelah doa qunut shalat Shubuh ditambahkan dengan doa qunut nazilah Umar bin Khattab dan Ibnu Umar RA.
Bacaan Doa Qunut Subuh
اَللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab-latin: Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man 'afait wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik, wa innahu la yadzillu man walait, wa la yaizzu man adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakalhamdu 'ala ma qadhait, astgahfiruka wa atubu ilaik.
Allahummadfa' annal ghala'a wal waba'a wal fakhsya'a wal munkar was syuyufal mukhtalifata was syadaidal mihan, ma dzhara minha wa ma bathana, min baladina hadza khassah, wa min buldanil muslimina aammah, innaka ala kulli syai'in qadir, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau.
Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."
Bacaan Qunut Nazilah Umar bin Khattab dan Ibnu Umar RA
“Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari nikmat-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan orang yang mendurhakai-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu dan takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
Itulah salah satu yang dapat kita lakukan untuk saudara Muslim kita di Palestina.
Semoga artikel ini bermanfaat. Disarankan bertanya langsung kepada Ulama, Pendakwah atau Ahli Agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu'alam bishawab
(put)
Load more