Kisah Mualaf Sinead O'Connor, Penyanyi Kontroversial Era 90-an Masuk Agama Islam gegara Al-Quran meski Pernah Jadi Pendeta
- Instagram/@oconnor.sinead
tvonenews.com - Masih ingat sosok Sinead O'Connor? Mendiang penyanyi kontroversial era 90-an ini sebelum meninggal dunia memiliki kisah perjalanan mualaf yang begitu berat.
Tak hanya sebagai penyanyi legendaris, Sinead O'Connor merupakan sosok yang pernah menjadi pendeta sebelum memutuskan mualaf yang menemukan kedamaian hidup berkat Al-Quran setelah memeluk agama Islam.
Kisah perjalanan spiritual Sinead O'Connor bermula saat pelantun lagu Nothing Compares to You itu melewati perjalanan panjang untuk mencari jati diri sebenarnya.
Lantas, bagaimana kisah Sinead O'Connor bisa menjadi seorang mualaf walaupun pernah memegang status pendeta? Yuk simak di bawah ini!
Perjalanan Spiritual Sinead O'Connor
- Antara/Flickr/Man Alive!
Sinead O'Connor merupakan penyanyi legendaris era 1980-an kelahiran di Dublin, Irlandia pada 8 Desember 1966.
Sinead O'Connor kini telah meninggal dunia di London pada 26 Juli 2023 dan dimakamkan di Pemakaman Deansgrange di sisi Selatan Dublin, Irlandia.
Karya-karyanya menjadi penyanyi dan penulis legendaris selalu diabadikan oleh dunia, termasuk kisah perjalanan mualafnya yang begitu inspiratif.
Jauh sebelum meninggal dunia, mendiang Sinead O'Connor pernah menceritakan kisah perjalanan panjang di balik keputusannya untuk berpindah kepercayaan ke agama Islam.
Sinead O'Connor terus mendalami pendidikan seputar nilai agama Islam. Setelah sadar, ia baru memahami kehidupan yang dijalaninya selalu berkaitan dengan nilai dalam syariat agama Islam.
Setelah melantunkan dua kalimat syahadat, penyanyi asal Irlandia itu berganti nama menjadi Syuhada David.
Penyanyi Kontroversial Era 90-an dan Menjadi Pendeta
- Istimewa
Walau begitu, Sinead O'Connor pernah kesandung kontroversi akibat aksi di panggung menghamburkan foto yang di dalamnya bergambar Pope John Paul II pada 1992.
Aksi tersebut tidak lepas karena protes dirinya terhadap kasus kekerasan seksual di Gereja Katolik. Hal ini membuat penyanyi asal Irlandia itu mengacak sebuah foto bergambar Pope John Paul II.
Sinead O'Connor memang pernah menjadi pendeta setelah dideklarasikan oleh dirinya pada 2000 silam. Tak ayal, ia memiliki hubungan yang begitu dekat terhadap Gereja Katolik.
Sebenarnya, Gereja Katolik latin Tridentine di Irlandia telah menyetujui dan mengakui bahwa, Sinead O'Connor menjadi pemimpin di gereja tersebut pada 1999.
Akan tetapi, juru bicara Catholic Press Office pernah mengungkapkan bahwa, Sinead O'Connor tidak ingin dipanggil sebagai sosok pendeta.
Jubir dari Catholic Press Office memberikan alasan mengapa Sinead O'Connor ogah disebut menggunakan gelar tersebut. Padahal status pendeta selalu didambakan oleh umat Kristen.
Hal ini tidak lepas dari tak mendapat izin dari Gereja Katolik Roma bahwa, wanita tak bisa menjadi pendeta. Terlepas dari itu, Sinead O'Connor dikenal sebagai penyanyi rock legendaris.
Ketika menginjak usia 33 tahun, Sinead O'Connor hanya menggunakan pakaian berjubah biasa dan sederhana yang sering dipakai oleh pendeta gereja.
Terlebih lagi, Sinead O'Connor sedang fokus membuat album barunya agar segera dipromosikan ke dunia dengan tajuk "Faith and Courage".
Melalui sesi wawancara di majalah Time, genre rock tidak lepas dari kepribadiannya walaupun sebagai seorang pendeta. Ia mempunyai nama panggilan baru, yakni mother Bernadette Maria.
Berakhir Jadi Pendeta dan Pilih Mualaf
- Istimewa
Dalam suatu kesempatan kepada Billboard pada 2014, Sinead O'Connor harus membicarakan tentang peran dirinya menjadi pendeta di gereja.
Sinead O'Connor sebenarnya enggan membahas tentang pendeta karena tidak begitu serius pada profesi tersebut. Hal ini membuat pelantun lagu Is This Heart itu mundur sebagai pendeta.
Bagi Sinead O'Connor, menjadi seorang pendeta hanya menimbulkan kontroversi dan perdebatan yang tak kunjung berakhir.
Setelah mundur, hal paling mengejutkan datang dari Sinead O'Connor. Penyanyi legendaris itu tiba-tiba mengabarkan dirinya telah menjadi mualaf melalui akun X @makdadavid77.
"Aku mengumumkan bahwa aku resmi menjadi seorang Muslim. Ini adalah sebuah konklusi dari perjalanan teologi yang aku alami," kata mendiang Sinead O'Connor dalam keterangan tertulis di akun X pribadinya dikutip, Minggu (20/4/2025).
Sinead O'Connor bahkan membagikan dirinya sedang menggemakan adzan, walaupun sering salah dalam pelafalannya akibat emosi yang belum terkontrol.
Sinead O'Connor berbagi kabar pada keesokan harinya langsung dihadiahkan hijab oleh sahabatnya bernama Elaine dan ia sangat bangga atas penampilan berhijabnya.
Dalam keterangan unggahan tersebut, Sinead O'Connor membicarakan hal yang menuntun dirinya mualaf karena peran dari Al-Quran.
"Al-Quran membawaku pada Islam dan hal itu membuat kitab suci lain seperti mubazi," tutur Sinead O'Connor.
Nama Sinead O'Connor seolah-olah menghilang ditelan bumi dan tidak pernah muncul di dunia musik bergenre rock setelah berganti nama menjadi Syuhada Davit sebagai nama bernuansa Islaminya.
"Aku tak lagi menginginkan nama yang patriarki nama yang aku pilih indah sangat cocok untukku," katanya.
Lebih lanjut, Sinead O'Connor merasa hidupnya sangat damai setelah mempelajari Kitab Suci Al-Quran.
"Jika kamu mempelajari Al-Quran kamu akan menyadari bahwa kamu adalah seorang Muslim sepanjang hidupmu tapi kamu tidak mengetahuinya. Ketika membaca dua juz saja dari Al-Quran saya baru menyadari 'Oh Tuhan saya pulang'," bebernya.
Sinead O'Connor menceritakan betapa kisahnya yang begitu memilukan saat tinggal di negara kelahirannya, Irlandia. Kehidupan beragama di sana selalu ditindas dan tak pernah menemukan kedamaian.
"Dulu kami tinggal di negara yang sangat tertindas secara agama dan semua orang sengsara tidak ada orang yang berbahagia dalam Tuhan," imbuhnya.
Tampil Anggun Menggunakan Jilbab
- Tangkapan layar YouTube
Salah satu momen paling berharga saat menyanyikan lagu miliknya berjudul Nothing Compares to You. Sinead O'Connor memperlihatkan penampilan kepalanya ditutupi dengan jilbab.
"Aku memakainya karena aku menyukainya bagiku jilbab seperti ketika aku biasa memakai salib dulu. Aku merasa seperti anak berusia 17 tahun pengalamanku tentang penuaan adalah saat tubuh semakin tua tapi aku semakin muda," jelasnya.
Pada akhirnya, kisah perjalanan spiritual bisa menjadi seorang mualaf hanya dikenang setelah ditakdirkan bertemu Sang Pencipta di usia 56 tahun pada 2023 lalu.
(amr/hap)
Load more