Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya mengubah pendekatan bimbingan manasik haji agar tidak semata-mata fiqh-oriented, namun juga sarat dengan pemaknaan ruhani dan transformasi diri.
“Tidak semua yang maqbul itu mabrur, tapi semua yang mabrur pasti maqbul,” tegas Menag dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Sabtu (10/4/2025).
Menurut Menag, ini menjadi pengingat bahwa ibadah haji yang diterima (maqbul) belum tentu membawa perubahan hidup yang sejati, sedangkan haji yang mabrur—yang menumbuhkan akhlak, ketulusan, dan kepekaan sosial—pasti diterima oleh Allah SWT.
Tahun 2025 akan menjadi istimewa karena pelaksanaan ibadah haji karena Haji Akbar—yakni wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada hari Jumat, rajanya hari dalam Islam.
Keutamaannya diyakini setara dengan 70 kali haji biasa. Bahkan tak hanya itu, pada hari itu doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas. Maka dari itu, Menag mengingatkan agar saat itu perbanyaklah doa untuk diri dan keluarga.
“Gunakan momen Haji Akbar ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” nasihat Menag.
Menag kemudian mengutip hadis Qudsi dan Surat Al Baqarah ayat 30, dimana ia mengatakan bahwa membingkai haji sebagai bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog ilahi.
Load more