Terang-terangan, Korea Utara Tuding Israel Berupaya Kuasai Wilayah Jalur Gaza
- Anadolu
Ankara, tvOnenews.com - Secara terang-terangan, Korea Utara menuding Israel melancarkan upaya untuk merebut wilayah Palestina serta mengecam serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza.
Dilansir dari Kantor berita pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), pernyataan tersebut menyusul serangan mematikan yang dilancarkan tentara Israel ke Gaza pada 18 Maret lalu.
Serangan tersebut telah menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan pejuang Hamas yang telah berlangsung sejak Januari lalu.
- Anadolu
Kepala pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa militer tetap berada di zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan komunitas Israel.
"akan tetap berada di zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan komunitas-komunitas (Israel), baik dalam situasi sementara maupun permanen di Gaza -- seperti di Lebanon dan Suriah." ungkap Israel Katz, pada Rabu (16/4/2025).
Tak hanya itu, Israel juga mengungkapkan telah menutup seluruh perbatasan masuk ke Gaza sejak 2 Maret untuk menghalangi distribusi pasokan penting ke wilayah tersebut.
KCNA mengecam Israel karena dianggap menyimpan ambisi untuk mencaplok wilayah Gaza, serta menyebut negara tersebut kini tidak lagi menyembunyikan niatnya untuk mendominasi Palestina.
Laporan tersebut juga menuding Amerika Serikat sebagai pihak yang memerintahkan pendudukan penuh Gaza oleh Israel.
Pernyataan Donald Trump
Melanjutkan pernyataan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Gaza akan diserahkan kepada AS setelah perang berakhir.
Tindakan militer “sembrono” yang dilakukan Israel dengan dukungan AS ini, menurut KCNA, menunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab atas hancurnya perdamaian dan keamanan global.
Setidaknya 51.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak serangan brutal Israel dimulai pada Oktober 2023, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, pada November lalu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresi di wilayah kantong tersebut. (ant/kmr)
Load more