Berkaca Banyak Artis yang Peluk Agama Islam, Memang Boleh Mualaf karena Ikut Tren? Ini Pendapat Ustaz Khalid Basalamah
- Tangkapan layar YouTube AH
tvOnenews.com - Pendakwah kondang Ustaz Khalid Basalamah menuangkan pendapat banyak publik figur khususnya artis akhir-akhir ini memutuskan mualaf.
Perkara banyak artis yang masuk agama Islam, Ustaz Khalid Basalamah mendapat pertanyaan dari Atta Halilintar melalui podcast YouTube AH, khususnya terkait mualaf hanya karena mengikuti tren.
Ada pun daftar artis baru-baru ini telah resmi menjadi mualaf bermula dari kabar dr Richard Lee, Bobon Santoso, Steven Wongso, dan terakhir Ruben Onsu yang kini memeluk agama Islam.
Sementara, Ustaz Derry Sulaiman sempat membocorkan ada nama-nama artis lainnya juga direncanakan akan mualaf, seperti Denny Sumargo, Hotman Paris, Willie Salim, dan lain-lain.
"Mualaf yang sekarang malah menurutku jadi tren, kalau menurut ustaz, orang itu mualaf kalau dia ngikutin tren itu boleh enggak sih? Walaupun misalnya dari panggilan hatinya belum ada gitu," tanya Atta Halilintar kepada Ustaz Khalid Basalamah dikutip dari podcast YouTube AH, Rabu (9/4/2025).
Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah soal Mualaf karena Tren
- iStockPhoto
Ustaz Khalid Basalamah langsung memberikan secara detail dan lugas. Menurutnya, langkah tersebut tidak menjadi masalah, walaupun hanya perkara berdasarkan tren.
Sebagai pendakwah, Ustaz Khalid Basalamah mengambil kisah dari zaman Nabi Muhammad SAW bahwa, ada seseorang masuk mualaf karena tidak memiliki landasan yang kuat terhadap tujuannya.
"Tentu saja bisa. Ada orang masuk Islam di masa Baginda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam itu karena ketakutan dengan kekuatan umat Islam," respons Ustaz Khalid Basalamah.
Lebih lanjut, Ustaz Khalid menyampaikan, ada juga orang yang mualaf karena didasari kebutuhan ekonomi, sehingga mereka rela memeluk agama Islam hanya demi mendapatkan bantuan hidup.
"Makanya salah satu penerima zakat adalah mualaf. Karena hati mereka masih bisa pindah agama lagi," tuturnya.
"Dan Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam pada saat selesai beperang Hunain, itu banyak sekali memberikan harta rampasan perang kepada para mualaf," sambung dia menegaskan.
Pendakwah kelahiran asal Makassar itu mengatakan, setiap orang memiliki tujuan dan alasan tertentu mengapa memilih Islam sebagai kepercayaan atau keyakinan agamanya.
Rata-rata orang yang memeluk agama Islam seperti akan menikah dengan kekasihnya yang menganut agama Islam, ada juga cuma berdasarkan tren.
"Ada di antara mereka mungkin yang mau mencari keamanan karena pikir itu adalah komunitas muslim kayak di Indonesia, ada sebagian orang yang datang mualaf ke kantor kami itu karena mereka rasa di Indonesia mayoritas Muslim, mereka merasa berada di komunitas yang mayoritas," jelasnya.
"Dan berbagai macam hal, mungkin anak-anak muda ada yang tahu teman-temannya masuk Islam, tren-trenan terus kemudian dia juga ikut, itu gak masalah di awalnya," lanjutnya lagi.
Ia memahami jika ada yang memeluk agama Islam karena ikut tren semata. Mualaf merupakan orang yang masih belum cukup memiliki bekal pemahaman tentang syariat.
"Makanya mereka semua itu dikenal diberikan istilah dengan mualaf, orang yang masih lemah hatinya. Nanti setelah itu baru diajak belajar lebih dalam lagi," katanya.
Menurutnya, orang yang baru memeluk agama Islam bisa dibimbing secara terus-menerus, sehingga menuntun mereka agar bisa secara mandiri saat mempelajari syariat sebagai pedoman hidupnya.
"Iya (tidak apa-apa), tidak ada masalah. Tentu nanti tinggal pada saat dia mau masuk Islam, diajak supaya dia itu mau menganggap agama Islam ini sebagai sebuah pedoman hidup. Diberikan penjelasan-penjelasan," paparnya.
"Tapi awal yang menarik dia ingin masuk Islam hanya karena tren, hanya karena ekonomi, biarkan saja dulu, ya kan yang penting dia datang untuk syahadat," sambungnya.
"Saat dia syahadat itu, kita jelaskan tentang hukum Islam dan bagaimana Islam itu adalah pedoman hidup dia, bukan hanya pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tapi dia adalah dari keyakinan kepada keyakinan yang lain," tuturnya.
Ia mempercayai ketika seorang non-Muslim telah mualaf, mereka akan mendapat aturan yang ketat wajib mengikuti ketentuan sesuai yang diarahkan syariat agama Islam.
"Islam akan mengatur semuanya, makannya, minumnya, pakaiannya, pergaulan, pendapatan, semua akan diatur oleh Islam itu sendiri," tandasnya.
(hap)
Load more