7 Etika dan Strategi Dagang Rasulullah SAW yang Relevan Sampai Sekarang
- Freepik/kstudio
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al-Muthaffifin: 1–3)
Penerapan sifat tidak curang dalam berdagang di zaman sekarang antara lain tidak menjual barang palsu, tidak memanipulasi foto produk serta tidak menyembunyikan cacat barang.
4. Pelayanan yang Ramah dan Jujur
Sikap Rasulullah SAW dalam berdagang selalu santun, tidak memaksa, dan sangat menghormati pelanggan. Beliau tidak pernah memarahi calon pembeli yang hanya melihat-lihat tanpa membeli.
“Allah merahmati seorang yang mudah ketika menjual, mudah ketika membeli, dan mudah ketika menagih hutang.” (HR. Bukhari)
Relevansi sifat Rasulullah SAW dalam berdagang di era kekinian misalnya menyadari akan pentingnya customer service, menghargai setiap calon konsumen dan membalas komplain dengan santun, bukan emosional.
5. Mencari Keuntungan yang Wajar
Rasulullah SAW mencari keuntungan secara adil, tidak mematok harga selangit, apalagi menjerat dalam kondisi darurat (seperti saat kelangkaan barang). Beliau tahu batas, dan menghindari riba atau spekulasi berlebihan.
Nilai-nilai yang bisa ditiru yang bisa diaplikasikan di era saat ini antara lain menjual dengan harga pantas, tidak memanfaatkan momen krisis untuk keuntungan semata serta menolak sistem yang merugikan pihak lain.
6. Transparansi dalam Transaksi
Rasulullah SAW selalu memberikan informasi apa adanya tentang barang dagangan, termasuk kekurangan atau cacatnya. Bahkan beliau menegur orang yang menyembunyikan kerusakan produk:
"Barang siapa menipu kami, maka ia bukan golongan kami." (HR. Muslim)
Relevansi cara berdagang Rasulullah SAW di masa kini antara lain mencantumkan deskripsi produk dengan jela, mengungkapkan kondisi barang second (bekas) dengan jujur serta menghindari manipulasi visual di marketplace.
7. Bersedekah dari Hasil Dagang
Terakhir, cara dagang Rasulullah SAW adalah sering bersedekah dari keuntungan dagangnya, bahkan terkadang memberi lebih kepada yang membutuhkan. Prinsip inilah yang membuat harta selalu diberkahi.
Manfaat bersedekah dalam bisnis antara lain membuka pintu rezeki yang luas, menghapus dosa serta menumbuhkan empati sosial dan loyalitas pelanggan.
Load more