tvOnenews.com - Masyarakat Jepang semakin banyak yang tertarik dengan Islam dan kemudian menjadi mualaf. Jepang, sebagai salah satu negara maju di Asia, dikenal dengan kemajuan pesatnya di berbagai sektor, seperti ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Namun, di balik kemegahan 'Negeri Sakura' ini, Jepang menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah penurunan populasi yang terus terjadi setiap tahunnya.
Berdasarkan data dari Population Today, jumlah penduduk Jepang pada tahun 2024 tercatat sekitar 124 juta jiwa, angka yang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, masyarakat Jepang menghadapi berbagai permasalahan sosial, seperti tingginya angka bunuh diri, karoshi (budaya kerja berlebihan yang menyebabkan kematian akibat kelelahan), serta fenomena lonely death (kematian dalam kesendirian) akibat semakin renggangnya hubungan antar anggota keluarga.
Di tengah problematika ini, Islam hadir sebagai solusi yang menawarkan ketenangan jiwa dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang kehidupan dan akhirat.
Konsep tauhid menarik perhatian masyarakat Jepang yang sebelumnya asing dengan kehidupan abadi pasca kematian.
"Seperti yang baru saja terjadi yakni proses mualaf seorang warga Jepang di Masjid As-Sholihin yang ada di Jepang ini. Dengan dibantu pendakwah Jepang bernama Sugimoto, seorang warga Jepang bernama Hirotaka menjalani proses menjadi mualaf," tulis keterangan yang diterima tvOnenews.com dari Yayasan Cinta Qur'an di Jakarta pada Rabu (9/4/2025).
Gelombang mualaf di Jepang saat ini sedang berkembang pesat. Para da’i dan komunitas Islam di sana bekerja keras untuk terus mensyiarkan Islam, memastikan bahwa cahaya Al-Qur’an semakin bersinar di ‘Negeri Sakura’.
Load more