Buntut Drama Malaysia Bidaah Viral, Sang Produser Akhirnya Buka Suara Alur Ceritanya dari Kisah Nyata: Saya Pernah...
- Instagram/@viumalaysia
tvOnenews.com - Produser drama Malaysia Bidaah, Erma Fatimah akhirnya mengungkapkan alasan serial produksiannya viral mengguncang media sosial akhir-akhir ini.
Erma Fatimah menjelaskan terkait sinopsis drama Malaysia Bidaah mengambil sinopsis tentang sekte sesat, ternyata tak lepas dari kisah nyata dirinya pada 20 tahun lalu.
Setelah mengetahui informasi terkait sinopsis Bidaah berasal dari kisah nyata sang produser, hal ini membuat warganet di jaga maya heboh atas pernyataan Erma Fatimah.
Bidaah dari Kisah Nyata Produser
- TikTok/@nuni.askara
Dalam sebuah wawancara dikutip dari laman Majority, Erma menyampaikan, ia pernah bergabung dan menjadi bagian jemaah dari sebuah sekte keagamaan pada 1998.
"Drama Bidaah itu, sebab Bidaah betul-betul, karena saya pernah berada di dalam kumpulan jemaah seperti itu (sekte sesat) 20 tahun lalu," ungkap Erma Fatimah dikutip tvOnenews.com dari TikTok@nuni.askara, Selasa (8/4/2025).
Dengan wajah emosinya, Erma mengutarakan bahwa, sekte tersebut memang selalu menjalani kegiatan berbasis keagamaan. Ia merasakan kebahagiaan bisa mengenyam ilmu agama di organisasi itu.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan keagamaan di sekte tersebut, misalnya ada dzikir, tasbih, istighfar, dan mengisi berbagai amal ibadah lainnya setiap hari.
Ia juga merasa terharu banyak jemaah di sekte tersebut menganggap ia sebagai ibu. Maksudnya, jemaah paling tua dan dibanggakan oleh semua pihak di sana.
Ia mengambil karakter Walid Muhammad sebagai tokoh utama di Drama Bidaah yang menjadi pemimpin di sekte sesat bernama Jihad Ummah.
Karakter Walid Muhammad memang sering memberikan ajaran seputar agama. Erma menegaskan, ilmu yang ditumpahkan kepada jemaahnya sangat baik.
"Sampai suatu hari, seorang anak di kelompok itu berkata kepada saya bahwa, guru mereka telah menyetubuhinya, bukan hanya dia tapi beberapa. Lillahitaala ini bukan suatu pembohongan," tuturnya.
Lebih lanjut, Erma menyampaikan bahwa, korban pelecehan pemimpin sekte sesat tersebut berjumlah puluhan orang. Rata-rata berusia 19-20 tahun ke atas didominasi sebagai jemaah.
Erma menceritakan kalau ia sebenarnya memposisikan dirinya sebagai Baiduri ketika terjebak di sekte sesat tersebut.
Load more