Teks Khutbah Singkat 4 Maret 2025: Kewajiban Memberi yang Halal untuk Anak atau Keluarga
- dok.ilustrasi freepik
Bahkan ada juga pedagang malah tidak memperhatikan aspek halalan thayyiban dalam memproduksi makanan, sehingga dibutuhkan perhatian masyarakat untuk memilih makanan yang halal dan baik untuk dirinya dan keluarga, termasuk anak.
Sebagaimana ini merupakan perintah Allah dalam surat Al-Baqarah, ayat 168:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”
Telah disampaikan imam Fakhruddin al-Razi dalam kitab al-Tafsir al-Kabir, juz 5, halaman 185, halal adalah sesuatu yang diperbolehkan yang telah dilepaskan tali larangan darinya, sedangkan thayyib adalah sesuatu yang dapat dirasakan kelezatannya dan dianggap baik bagi manusia untuk mengonsumsinya, sehingga thayyib juga mengandung sifat bersih karena sesuatu yang kotor tidak dianggap baik untuk dikonsumsi manusia.
Keutamaan Makanan dan Minum Halal
Maka dari itu, memberi baik atau layak dikonsumsi memang bersifat subyektif karena setiap orang atau kelompok manusia, punya standar yang berbeda dalam menilai.
Perlu dipahami, ada nilai universal yang dapat dijadikan indikator umum dalam menilai aspek thayyib sebuah makanan.
Simak berikut prinsip makanan dalam Islam ada tiga unsur, antara lain:
1. Hukum asal makanan adalah boleh dikonsumsi, sampai ada dalil yang melarangnya.
2. Hukum asal makanan yang bermanfaat adalah halal, sedangkan hukum makanan yang membahayakan adalah haram.
3. Sesuatu yang halal itu sudah jelas, sesuatu yang haram juga sudah jelas, dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia.
Dengan demikian, hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah! Islam memandang makanan tidak sekadar sebagai kebutuhan jasmani manusia, tapi juga sebagai kebutuhan jiwa/rohani manusia karena makanan yang dikonsumsi oleh tubuh akan mempengaruhi jiwa dan hati manusia.
Load more