Bukan Hal Mudah, Pemain Mualaf ini Akui 'Syok' Pertama Kali Bergabung Timnas Indonesia karena ....
- Instagram ragnar oratmangoen
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain mualaf satu-satunya di Timnas Indonesia ini pernah menjelaskan satu hal yang buatnya syok.
- Instagram ragnar oratmangoen
Meskipun Indonesia terkenal karena mayoritas agama Islam, tapi bukan hal budaya lah yang buatnya merasa kaget.
Pemain mualaf ini, ialah Ragnar Oratmangoen yang merasa kaget dengan gaya bermain sepakbola di Indonesia.
Hal ini ia ungkapkan setelah bergabung dengan Timnas Indonesia, ia lihat seperti apa polanya di Timnas Indonesia.
Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji ini bergabung ke Timnas Indonesia saat masi diasuh Pelatih Shin Tae-yong (STY).
Penjelasan Ragnar Oratmangoen soal Gaya Bermain Bola Timnas Indonesia
- Antara
Dalam keterangannya, Ragnar Oratmangoen merasakan ada yang berbeda.
Wak Haji ini menyampaikan, gaya bermain bola di Indonesia berbeda dengan negara lain seperti Belanda. Hal inilah menjadi tantangan tersendiri.
Pria campuran Maluku ini, menyadari dirinya harus beradaptasi dengan cepat. Sebab ia datang sebagai pemain keturunan (naturalisasi).
Cerita ini Wak Haji sampaikan di podcast bersama Mamat Alkatiri di kanal YouTube Sport77 Official, dikutip Kamis (3/4/2025).
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang milik FC Groningen itu.
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Wak Haji.
Dengan begitu, Wak Haji ini dituntut harus lebih kerja keras. Usaha sebagai penyesuaian dirinya.
Lantas, gaya bermain sepakbola seperti apa?. Wak Haji pun menyebutkan ada perbedaan amat besar dari kedua negara itu.
Menurutnya, gaya bermain sepak bola di Indonesia lebih banyak soal berlari dan umpan jauh. Tentunya, berbeda dengan Belanda yang banyak memainkan umpan pendek.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar.
Load more