Berawal dari Ateis Kini Bimbing Steven Wongso Masuk Islam, Perjalanan Ustaz Felix Siauw Mualaf Sangat Berat karena ini
- Tangkapan layar YouTube Felix Siauw
Dalam suatu kesempatan klarifikasinya, Ustaz Felix Siauw seolah-olah membantah ia tidak pernah ateis, lebih tepatnya ia belum beragama.
"Saya mengambil kesimpulan bahwa semua agama tidak ada yang benar, karena sudah diselewengkan oleh penganutnya seiring berjalannya waktu. Saya menganggap semua agama sama, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah," klarifikasi Ustaz Felix Siauw dikutip dari laman MUI DKI Jakarta, Kamis (3/4/2025).
"Saya juga berpandangan bahwa Tuhan laksana matahari, di mana para Nabi dengan agamanya masing-masing adalah bulan yang memantulkan cahaya matahari, dan pemantulan itu tidak ada yang sempurna, sehingga agama pun tidak ada yang sempurna tanpa sadar waktu itu saya masuk kedalam ideologi sekular," lanjutnya menerangkan secara gamblang.
Setelah 5 tahun mencari kebenaran tentang agama, Ustaz Felix Siauw memperoleh teori baru terkait kesamaan dalam beragama. Hal itu terjadi saat mulai mengetahui apa itu agama Islam.
Posisi pluralisme dan sinkretis selalu menjadi hal utama yang dilakukan Felix Siauw saat mengenal Islam. Akan tetapi, ia tetap tidak menemukan perbedaan Islam terhadap agama lainnya.
Saat mulai mendekati Al-Quran, Ustaz Felix semakin memunculkan pergejolakan batinnya. Hal ini tidak lepas dari pertemuan ia bersama sosok ustaz muda.
Ustaz muda tersebut, kata Felix, juga berperan sebagai aktivis dan dakwah Islam. Saat itu, perannya menjelaskan tentang kebenaran yang dituangkan oleh Allah SWT melalui Kitab Suci Al-Quran.
Felix awal mulanya tetap tidak terlalu menghiraukan penjelasan dari ustaz muda tersebut. Selepas itu, ia mulai memperlihatkan antusiasnya.
Felix dan ustaz muda itu pun mempunyai kesepakatan bersama bahwasanya Allah Maha Pencipta. Perbincangan itu pun menjadi pencapaiannya yang begitu dahsyat.
"Saya yakin Tuhan itu ada, dan saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya ada lima agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Yang manakah lalu yang bisa kita percaya," katanya.
Belum puas menerangkan kepada Felix, ustaz muda tersebut menerangkan secara gamblang mengenai bagaimana cara kerja memahami Kitab Suci Al-Quran.
Load more