Panduan Adab Silaturahmi Lebaran: Dari Salam hingga Tak Boleh Mengintip
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Silaturahmi adalah salah satu ajaran Islam yang dianjurkan dan saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran adalah salah satu momen yang tepat untuk melakukannya.
Silaturahmi dapat menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan sesama Muslim. Menjalin silaturahmi membawa keberkahan, memperpanjang umur, dan memperluas rezeki sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW:
"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari & Muslim)
Namun, dalam menjalin silaturahmi, Islam mengajarkan adab dan etika tertentu agar hubungan tetap harmonis dan penuh keberkahan. Berikut penjelasan panduan bertamu dan membangun hubungan baik dalam Islam.
Adab Bertamu dalam Islam
Bertamu adalah salah satu bentuk silaturahmi yang dianjurkan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang benar. Berikut adalah beberapa adab bertamu dalam Islam:
Mengucapkan Salam Sebelum Masuk
Saat hendak memasuki rumah orang lain, Islam mengajarkan agar kita mengucapkan salam terlebih dahulu:
"Apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu memberi salam kepada penghuninya, salam yang penuh keberkahan dan kebaikan dari sisi Allah." (QS. An Nur: 61)
Meminta Izin dan Mengetuk Pintu dengan Sopan
Sebelum masuk ke rumah seseorang, kita harus meminta izin dengan mengetuk pintu maksimal tiga kali. Jika tidak ada jawaban, sebaiknya kita pergi tanpa merasa tersinggung. Rasulullah SAW bersabda:
"Apabila seseorang meminta izin (bertamu) sebanyak tiga kali tetapi tidak diberi izin, maka hendaklah ia kembali." (HR. Bukhari & Muslim)
Tidak Mengintip ke Dalam Rumah
Islam melarang seseorang mengintip ke dalam rumah orang lain sebelum diizinkan masuk, karena hal itu melanggar privasi. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa mengintip ke dalam rumah suatu kaum tanpa izin mereka, maka halal bagi mereka untuk mencungkil matanya." (HR. Bukhari & Muslim)
Bertamu pada Waktu yang Tepat
Hindari bertamu pada waktu istirahat, makan, atau saat orang sedang sibuk. Pilihlah waktu yang tepat agar tidak merepotkan tuan rumah.
Tidak Berlama-lama Jika Tidak Diperlukan
Jika sudah selesai menyampaikan maksud kedatangan, sebaiknya tidak berlama-lama agar tuan rumah tidak merasa terbebani. Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu memperhatikan kenyamanan orang lain.
Adab Menerima Tamu dalam Islam
Sebagai tuan rumah, kita juga memiliki kewajiban untuk memperlakukan tamu dengan baik. Berikut adalah adab dalam menerima tamu:
Menyambut Tamu dengan Wajah Ramah
Islam mengajarkan untuk menerima tamu dengan wajah yang ceria dan penuh keramahan, sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW:
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, walaupun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang tersenyum." (HR. Muslim)
Menyediakan Hidangan Seadanya
Tuan rumah dianjurkan untuk menjamu tamunya dengan apa yang ada di rumahnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari & Muslim)
Tidak Membebani Diri Sendiri
Saat menjamu tamu, sebaiknya tidak berlebihan hingga memberatkan diri sendiri. Ikhlas dalam menjamu tamu lebih utama dibandingkan dengan kemewahan yang dipaksakan.
Manfaat Silaturahmi dalam Islam
Menjalin silaturahmi memiliki banyak manfaat, di antaranya:
1. Mempererat Persaudaraan – Silaturahmi memperkuat hubungan antarindividu dan menghindarkan dari perselisihan.
2. Menambah Rezeki – Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, silaturahmi dapat membuka pintu rezeki.
3. Memperpanjang Umur – Menjalin hubungan baik dengan sesama membuat hidup lebih bahagia dan berkah.
4. Menghapus Dosa – Dengan bersilaturahmi, hati menjadi lebih lapang dan saling memaafkan lebih mudah.
Itulah indahnya silaturahmi yang merupakan bagian penting dalam ajaran Islam yang harus dijaga dengan adab dan etika yang baik. Baik sebagai tamu maupun tuan rumah, kita harus memperhatikan adab yang telah diajarkan dalam Islam agar hubungan tetap harmonis dan penuh keberkahan. Dengan menjaga silaturahmi, kita tidak hanya memperoleh kebahagiaan di dunia, tetapi juga mendapatkan pahala besar di akhirat. Semoga kita selalu termasuk dalam golongan orang-orang yang menjaga tali silaturahmi. Aamiin.
Load more