Tolong Jangan Sembarangan Bertakbir saat Shalat, Ustaz Adi Hidayat Tegaskan agar Terhindar dari Dua Keburukan ini
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Takbir merupakan bagian rukun shalat. Ada dua jenis takbir saat beribadah kepada Allah SWT, yakni takbirratul ihram dan takbir intiqal.
Namun, masih banyak orang mukmin sering kali mengalami kekeliruan saat membaca takbir dalam pelaksanaan shalat.
Ustaz Adi Hidayat selaku Direktur Quantum Akhyar Institute mengatakan bahwa, takbir salah satu bagian penyempurna shalat. Artinya, ibadahnya akan afdhol jika bertakbir secara benar.
Menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), takbir yang benar saat shalat akan membantu seseorang terhindar dari dua keburukan.
Lantas, apa saja keburukan dari kesalahan takbir dalam pelaksanaan shalat? UAH menjelaskan hal ini secara gamblang.
Keburukan dari Kekeliruan Takbir saat Shalat
- iStockPhoto
Dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube dakwah Islam Indonesia, Minggu (30/3/2025), UAH mengupas tuntas esensi dan makna takbir saat shalat.
UAH menjelaskan bahwa, takbir menentukan kesuksesan shalat dan menciptakan kebahagiaan bagi orang yang mengamalkannya secara khusyuk.
"Takbir, Allahuakbar, Allahuakbar, takbir itu ekspresi kebahagiaan, takbir itu ekspresi kemenangan, takbir itu ekspresi kesuksesan," ujar UAH.
Melalui takbir, seseorang akan mendapatkan hudan yang artinya petunjuk atau hidayah dari Allah SWT. Ada arti kebahagiaan menjadi keistimewaan dalam bertakbir saat shalat.
Ia mengutarakan secara fikih bahwa, ibadah shalat yang sempurna ditentukan melalui takbir, contohnya dengan menerapkan gerakan dan ucapan takbiratul ihram yang benar.
"Bukankah saat shalat, Anda mengucapkan Allahuakbar, bukankah Anda kalau adzan mengucap Allahuakbar, bukankah iqamat pembuka shalat juga mengucapkan Allahuakbar," jelasnya.
"Maka sebetulnya Allahuakbar kalimat bukan sekadar yang diucapkan di lisan, tapi itu syiar bagi sebuah kemenangan, syiar kesuksesan, syiar kebahagiaan," sambungnya.
Shalat akan berdampak pada kesuksesan seseorang. Artinya, jika semakin banyak beribadah, maka akan mendapat bimbingan dan keistimewaan dari Allah SWT menjadi orang sukses.
UAH mengingatkan bahwa, Allah SWT sangat menyayangi hamba-Nya yang semakin memperbanyak takbir, apalagi jika Ramadhan telah berlalu, amalan ini tidak boleh putus.
Pendakwah karismatik kelahiran asal Pandeglang, Banten itu menegaskan takbir merupakan sumber kebaikan saat shalat.
"Saya contohkan takbir dalam shalat 'Allahuakbar', takbir pembuka shalat bukankah tujuan shalat membentuk karakter baik?," terangnya.
Menurutnya, shalat akan membuat seseorang terhindar keburukan, minimal dari dua hal yang dipaparkan melalui Surat Al-Ankabut Ayat 45.
"Buka lagi dalil Quran Surat ke-29 ayat ke-45. Sungguh shalat itu jika dikerjakan dengan benar akan mencegah pelakunya dari dua sumber keburukan," ucapnya.
Keburukan pertama adalah fahsya. UAH mengatakan bahwa, shalat bisa mengendalikan syahwat yang menggelora. Sebab, setiap manusia sulit menahan hawa nafsunya sebagai ujian terberat mereka.
"Keburukan dari syahwat seperti pornoaksi, pornografi, kata-kata kotor, jorok, celaan, itu fahsya," tuturnya.
Keburukan kedua adalah munkar yang disebabkan melalui hati. UAH menyebutkan, hati yang kotor akan berujung fatal dan bisa merugikan diri sendiri.
"Munkar, keburukan dari hati sumbernya nafsu perut, akar korupsi, kolusi, merampok, membunuh, menipu, hoaks, dan seterusnya," katanya.
"Intinya kalau orang shalat terbebas dari dua ini jadi orang baik, shalat dibuka takbir dan takbir merupakan simbol kebaikan sebagai bentuk keberhasilan," tandasnya.
(hap)
Load more