Suami Istri Hubungan Intim di Malam Takbiran dan Hari Raya Idul Fitri, Memangnya Boleh? Ini Hukumnya Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Suami istri yang hubungan intim di malam takbiran maupun Hari Raya Idul Fitri kerap kali disebabkan sulit menderai hawa nafsunya.
Suami istri yang ingin hubungan intim, baik saat malam takbiran maupun malam Hari Raya Idul Fitri berpendapat tidak ada larangan bercinta karena bulan Ramadhan akan berakhir.
Ketika memenuhi hubungan biologisnya, suami istri sudah bebas melakukan hubungan intim jika hawa nafsunya tak terbendung saat malam takbiran atau momentum Hari Raya Idul Fitri.
Namun, ada yang berpendapat bahwa, hubungan intim di malam takbiran menjelang Idul Fitri akan menimbulkan was-was karena masih masuk dalam bagian bulan Ramadhan.
Sebagian orang lainnya juga berspekulasi jika hubungan intim saat Idul Fitri tidak dianjurkan, karena lebih baik menyibukkan silaturahmi terhadap sesama khususnya dengan keluarga.
Lantas, apa hukum suami istri hubungan intim di malam takbiran dan Hari Raya Idul Fitri? Simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat sebagai berikut!
Hukum Hubungan Intim saat Malam Takbiran dan Idul Fitri
- Istimewa
Dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Sepucuk Hikmah, Minggu (30/3/2025), Ustaz Adi Hidayat menerangkan hubungan intim sering kali dihubungkan memiliki waktu tertentunya.
Sebagai pendakwah karismatik, Ustaz Adi Hidayat mulanya mendapat pertanyaan terkait hubungan suami istri berdasarkan sunnah Rasulullah SAW.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat juga memperoleh pertanyaan terkait hukum jika seorang istri menolak ajakan hubungan intim dari suaminya.
UAH sapaan akrabnya lebih dulu menjelaskan terkait hari-hari tertentu saat hubungan intim, misalnya bercumbu ketika di malam Jumat.
"Baik yang pertama perihal tentang berhubungan seksual suami istri di malam Jumat dan hari tertentu (malam takbiran atau Idul Fitri dan sebagainya), apakah bagian dari sunnah?," kata Ustaz Adi Hidayat.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengatakan bahwa, tidak ada batasan dan dikhususkan untuk suami istri yang ingin berhubungan intim.
"Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada satu hadis pun atau bahkan ayat Al-Quran pun yang mengkhususkan, misalnya hubungan suami istri di hari-hari tertentu, malam-malam tertentu," jelas dia.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, selama dua insan telah sah berstatus sebagai suami istri, diberikan kebebasan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Merujuk dalam kitab Fiqul Islami wa Adillatu oleh Syekh Wahba Az-Zuhaili, 1985, Ustaz Adi Hidayat menyarankan, jika ingin memahami hukum hubungan suami istri, sebaiknya membeli kitab tersebut.
Ustaz Adi menukil cuitan Syekh Wahba Az-Zuhaili bahwa, tidak ada hari khusus untuk hubungan suami istri.
"Beliau sampaikan 'wali samina sunnati al jima filayanin muayana', dan tidak tersebut dalam sunnah itu terdapatnya kemudian isyarat hubungan seksual suami istri di malam-malam khusus," terangnya.
Jika malam takbiran berada di malam Jumat atau malam Idul Fitri di malam Sabtu dan sebagainya, tidak memiliki rujukan pengkhususan untuk hubungan suami istri.
"Tidak disebutkan, bahkan ketika ayat Al-Quran turun itu, itu bahkan di malam-malam Ramadhan pun kalau misalnya terjadi hasad itu diperkenankan," paparnya.
Bagi Ustaz Adi Hidayat, tidak ada halangan untuk berhubungan intim saat malam takbiran, asalkan tak mengganggu keperluan lainnya seperti ibadah dan sebagainya.
"Itu sepanjang waktunya diatur yang tidak kemudian bertabrakan dengan ibadah-ibadah tertentu," tegasnya.
"Apa dalilnya? Quran surat ke-2 Al-Baqarah Ayat 187 paling kanan sebelah atas," tambahnya.
"Dihalalkan bagi kalian kalau ingin bercumbu suami istri di malam-malam Ramadhan, silakan saja, cuma dilakukan di waktu-waktu yang baik. Jadi ya pakaian mu, kamu pakaiannya berhubunganlah dengan baik," tandasnya.
Dikutip dari Quran Kemenag RI, redaksi Surat Al-Baqarah Ayat 187 menerangkan terkait suami istri yang bercumbu di malam Ramadhan maupun malam takbiran, Allah SWT berfirman:
"Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu." (QS. Al-Baqarah, 2:187).
(hap)
Load more