tvOnenews.com - Naskah khutbah Idul Fitri merupakan bagian ibadah para jemaah yang dilakukan pada sesi ceramah dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Naskah khutbah Idul Fitri berbentuk secarik kertas namun sangat bermakna. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khutbah berarti pidato seputar keagamaan.
Khatib selaku pihak bertugas menyampaikan naskah khutbah Idul Fitri mengingatkan bahwa, setiap umat Muslim akan kembali kepada jati dirinya dalam prinsip menyemarakkan Idul Fitri.
Khutbah Idul Fitri berlangsung setelah menunaikan shalat Idul Fitri. Ada pun dalam segi rukunnya tidak jauh berbeda dengan khutbah Jumat, hanya saja berbeda di waktu pelaksanaannya.
Pada kali ini, naskah khutbah Idul Fitri ini menjadi bahan khatib mengisi waktu kultum atau ceramah pasca shalat Idul Fitri pada 2025.
Sementara, tema naskah khutbah Idul Fitri ini mengambil judul seputar cara meraih rezeki. Setelah bulan Ramadhan, banyak orang berleha-leha terhadap kebutuhan rezekinya.
Maka dari itu, tvOnenews.com akan membagikan materi naskah khutbah Idul Fitri 2025 secara singkat terkait rahasia meraih aliran rezeki seluas samudera pasca Lebaran dan bulan Ramadhan.
Judul naskah khutbah Idul Fitri 2025 ini bertajuk "Rahasia Meraih Rezeki Bertubi-tubi Pasca Lebaran dari Perspektif Islam".
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa Lillahil Hamd.
Ya Allah, Engkau yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa kami. Engkau yang Maha Penyayang, limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami. Pada hari yang penuh berkah ini, semoga kita semua menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan berlalu.
Marilah kita sejenak melantunkan sholawat serta salam, sebagaimana pembuktian kita menjadi umat yang selalu menjunjung nabi tercinta kita, Nabi Muhammad SAW telah memperjuangkan umat manusia menemukan jalan kebenaran dengan mukjizatnya berupa Al-Quran.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT
Idul Fitri menandai bulan Ramadhan telah berakhir. Hari raya Idul Fitri menjadi awal bagi umat Islam untuk kembali ke aktivitas duniawi, termasuk dalam mencari nafkah.
Setelah sebulan penuh memperbanyak ibadah dan menahan hawa nafsu, kini saatnya menerapkan pelajaran yang didapat selama Ramadhan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Islam mengajarkan bahwa rezeki bukan hanya tentang harta, tetapi juga mencakup kesehatan, ketenangan, ilmu, dan keberkahan dalam hidup.
Oleh karena itu, kewajiban kita pentingnya memahami konsep rezeki dalam Islam menjadi kunci agar hidup menjadi lebih berkah dan sejahtera.
Kaum muslimin rahimahumullah
Dalam perspektif agama Islam bahwa, rezeki adalah pemberian Allah yang tidak terbatas pada harta benda, melainkan berbentuk ilmu, keluarga, bahkan ketenangan hati.
Allah SWT telah menjamin bahwa setiap makhluk-Nya akan mendapatkan rezeki, sebagaimana diabadikan dalam Surat Al-Mulk Ayat 15, Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Artinya: "Dialah yang menjadikan bumi mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. Al-Mulk, 67:15)
Ayat ini memberikan tafsir bahwa, manusia harus berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal dan tidak hanya bergantung pada takdir semata.
Selain itu, keberkahan rezeki lebih utama daripada jumlahnya. Rezeki yang sedikit tetapi berkah akan lebih bermanfaat daripada harta melimpah yang tidak membawa ketenangan hidup.
Jemaah shalat Idul Fitri dikaruniai Allah
Khatib akan menyampaikan cara meraih rezeki seluas samudera dalam agama Islam. Bagian ini menjadi penting untuk kita agar bisa merenungi bahwa rezeki sangat diperlukan selama hidup di dunia.
1. Bertakwa kepada Allah
Takwa adalah kunci utama dalam meraih rezeki yang melimpah dan berkah. Hal ini telah menjadi pemaparan dalam dalil Al-Quran dari redaksi Surat At-Talaq Ayat 2-3, Allah SWT berfirman:
"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS. At-Talaq, 65:2-3)
Orang yang menjaga ketakwaannya akan selalu diberikan jalan kemudahan dalam hidupnya. Kita minimal mempertahankan semangat ibadah setelah Ramadhan.
Beberapa ibadah yang menjadi kewajiban mempertahankan takwa kita, seperti shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, dan menjauhi maksiat, seseorang akan semakin dekat dengan keberkahan rezeki.
2. Bekerja Keras dan Jujur
Islam sangat menekankan pentingnya bekerja keras dan mencari nafkah yang halal, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri." (HR. Bukhari)
Kejujuran dalam pekerjaan dan perdagangan juga merupakan faktor utama dalam keberkahan rezeki.
Dalam bisnis, misalnya, Islam mengajarkan untuk tidak menipu, menimbang dengan adil, dan menghindari riba agar harta yang diperoleh menjadi halal dan berkah.
3. Bersedekah dan Berbagi
Sedekah tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membuka pintu rezeki yang lebih luas, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah Ayat 261, Allah SWT berfirman:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2:261)
Sedekah juga membersihkan harta dan hati dari sifat kikir. Semakin sering seseorang berbagi, semakin besar peluang Allah melipatgandakan rezekinya.
4. Bersyukur atas Nikmat yang Ada
Bersyukur adalah salah satu cara agar nikmat yang diberikan Allah bertambah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu'." (QS. Ibrahim, 14:7)
Seyogyanya bersyukur tidak hanya menggunakan dari lisan, tetapi juga dengan tindakan, seperti menjaga amanah pekerjaan, membantu sesama, dan memanfaatkan rezeki dengan baik.
Kemudian, bagaimana cara menjaga spirit Ramadhan dalam mencari rezeki? Setelah Ramadhan, banyak kebiasaan baik yang bisa dipertahankan untuk mendukung kelancaran rezeki sebagai berikut:
- Disiplin dalam menjalankan aktivitas dan bekerja.
- Jujur dan amanah dalam setiap transaksi dan pekerjaan.
- Berdoa dan bertawakal kepada Allah dalam setiap usaha.
- Menghindari sifat boros dan mengelola keuangan dengan bijak.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib menyampaikan sedikit materi naskah khutbah Idul Fitri di waktu singkat namun begitu mulia. Rezeki yang melimpah bukan hanya dinilai dari banyaknya harta, tetapi juga dari keberkahannya.
Islam mengajarkan bahwa usaha dan tawakal harus berjalan seimbang. Dengan bertakwa, bekerja keras, bersedekah, dan bersyukur, rezeki akan semakin berkah dan membawa kebahagiaan.
Semoga setelah Idul Fitri ini, kita dapat terus bersemangat dalam menjemput rezeki dengan cara yang halal dan penuh berkah.
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi, NU Online.
Load more