Sebelum Jadi Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Kisah Jordi Cruyff saat Melatih di Israel dan Ekuador Mengenaskan
- ANTARA/AFP/PAUL ELLIS
tvOnenews.com - Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff mempunyai kisah memilukan di sepak bola Israel dan Ekuador.
Kisah pilu Jordi Cruyff saat menjadi pelatih di klub Israel dan Timnas Ekuador sempat disorot pasca PSSI mengumumkan ia sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia.
Lantas, seperti apa kisah Jordi Cruyff sebelum dipinang PSSI menjadi Penasihat Teknis Timnas Indonesia semasa berkarier sebagai pelatih di klub Israel dan Timnas Ekuador?
Kisah Penasihat Teknis Timnas Indonesia Jordi Cruyff di Israel
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Merujuk data dari Transfermarkt, Jordi Cruyff pernah membukukan kariernya di Liga Israel jauh sebelum dipinang PSSI menjadi Penasihat Teknis Timnas Indonesia.
Di Liga Israel, Jordi Cruyff mengambil pekerjaan sebagai Direktur Olahraga Maccabi Tel Aviv pada 2012 hingga 2017.
Cruyff sempat berstatus sebagai caretaker Maccabi sebanyak tujuh pertandingan di Liga Israel. Tak berselang lama, ia pun resmi menjadi pelatih Maccabi per 1 Juli 2017.
Mantan pemain Barcelona dan Manchester United itu memegang sebagai pelatih kepala hanya sampai 30 Juni 2018, meskipun sudah mengemas 50 pertandingan di seluruh ajang kompetisi bersama Maccabi.
Jika mengacu pada catatannya sebagai pelatih Maccabi, Cruyff tidak terlalu buruk karena membukukan 29 menang, 9 seri, dan 12 kalah dari total 50 pertandingan.
Namun begitu, Jordi Cruyff mengutarakan perasaan terpendamnya kepada The Guardian dalam sesi wawancara pada 2015. Hal ini tidak lepas dari kiprahnya selamat berkutat dengan Maccabi Tel Aviv.
Kepada The Guardian, Cruyff mengatakan ada beban yang harus dipikulnya, alih-alih karena menjadi anak Johan Cruyff, legenda pelatih dan pemain Timnas Belanda.
Dengan berlabel nama "Cruyff" di belakangnya, Jordi Cruyff harus menjaga nama baik sang ayah. Ia tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun.
"Karena nama saya, saya bukan orang yang bisa membuat kesalahan terus menerus. Saya harus 100 persen siap untuk setiap langkah yang saya buat. Saya hanya akan memiliki satu kesempatan, jadi saya harus menggunakannya dengan hati-hati," ungkap Jordi Cruyff dikutip dari The Guardian, Sabtu (22/3/2025).
Akan tetapi, Jordi Cruyff mengakui saat bercokol dengan klub di Israel, ia mendapat pengalaman berharga untuk memantapkan kariernya di dunia kepelatihan.
"Apa yang Anda butuhkan untuk memenangkan pertandingan di Israel? Jika Anda tertinggal 10 cm, Anda akan kebobolan 10 gol, dan kami belum mampu memanfaatkan peluang kecil yang kami ciptakan," tuturnya.
Selepas itu, Jordi Cruyff juga mempunyai kisah memilukan saat menjadi pelatih Timnas Ekuador. Hal ini tidak lepas dari sorotan tajam media asal Ekuador.
Jordi Cruyff Menjadi Pelatih Timnas Ekuador
Salah satu media asal Ekuador, El Futbolero mengungkapkan catatan buruk Jordi Cruyff setelah mendengar kabar bahwa, anak Johan Cruyff itu dibesut PSSI menjadi penasihat teknis Garuda.
El Futbolero mengatakan Jordi Cruyff ditunjuk Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF) dengan waktu singkat pada periode Januari-Juli 2020.
Cruyff memiliki alasan kenapa ia harus mengundurkan diri dari kursi pelatih Ekuador, karena kepemimpinan FEF beberapa kali mengalami pergantian.
Mantan gelandang Espanyol ini juga sama sekali tidak pernah merasakan satu laga bersama Timnas Ekuador, walaupun saat itu dalam kondisi pandemi COVID-19.
Meski begitu, El Futbolero menuduh Jordi Cruyff dianggap pemalas. Tudingan ini berkaitan saat pria berkebangsaan Belanda itu membesut Timnas Ekuador.
El Futbolero mempunyai alasan kuat pihaknya menuding Cruyff malas. Mantan pemain Timnas Belanda itu sama sekali tidak menggelar sesi latihan untuk skuad Ekuador.
Cruyff pada akhirnya hanya menetap di Ekuador selama dua bulan dan menyatakan lebih nyaman berada di Eropa.
Alasan tersebut menguatkan El Futbolero menuding Jordi Cruyff sosok pemalas. Terlebih lagi, ia mendapat gaji yang besarannya tidak kecil.
Jordi Cruyff kini menjalani suasana barunya karena diresmikan PSSI menjabat sebagai Penasihat Teknis Timnas indonesia.
Kabar tersebut diutarakan langsung oleh ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada 25 Februari 2025.
Pria kelahiran asal Amsterdam, Belanda itu telah bekerja sama dengan pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert dan jajarannya.
PSSI menggunakan jasa Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis baik di lingkup Timnas Indonesia dan PSSI guna meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
(hap)
Load more