tvOnenews.com - Setiap selesai mengerjakan shalat berfungsi sebagai waktu mustajab mengisi banyak amalan, termasuk di antaranya adalah doa pelunas utang.
KH. Abdullah Gymnastiar biasa disapa Aa Gym menyebutkan bahwa, doa pelunas utang ini mampu meraih aliran rezeki. Namun, waktu terbaiknya adalah setelah shalat.
Aa Gym menjamin bahwa, rezeki akan diguyur oleh Allah SWT melalui doa pelunas utang setelah shalat ini. Terlebih lagi, bacaannya bersifat sebagai amalan sunnah Rasulullah SAW.
"Harus bulat yakin kalo kita ingin dilunasi utang, Haqqul yaqin, satu-satunya pencipta, pemilik, penguasa rezeki adalah Allah SWT," ujar Aa Gym dinukil tvOnenews.com dari kanal YouTube Aa Gym Daily Vlog, Jumat (21/3/2025).
Aa Gym menjelaskan doa pelunas utang ini sangat wajib dibahas dalam tausiyahnya. Ia tidak menginginkan setiap umat Muslim meninggal dunia, dengan kondisi memiliki utang.
Maka dari itu, Aa Gym membagikan bacaan doa pelunas utang dari kebiasaan Rasulullah SAW. Simak bacaannya dari tulisan Arab, latin, beserta artinya sebagai berikut:
Menukil dari Rumaysho, doa pelunas utang ini menjadi amalan setiap Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah SWT. Bacaannya berasal dari redaksi hadis riwayat Anas bin Malik RA.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Bacaan Latin: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian." (HR. Bukhari Nomor 6367 & Muslim Nomor 2706)
Rasulullah SAW juga pernah menganjurkan kepada Abu Umamah untuk membaca doa pelunas utang melalui pemaparan hadis riwayat Imam At-Thabrani, seperti ini redaksinya:
اللهم مالك الملك تؤتي الملك من تشاء وتنزع الملك ممن تشاء وتعز من تشاء وتذل من تشاء بيدك الخير إنك على كل شيء قدير رحمن الدنيا والآخرة ورحيمهما تعطيهما من تشاء وتمنع منهما من تشاء ارحمني رحمة تغنيني بها عن رحمة من سواك
Bacaan Latin: Allahumma Malikal mulki tu’til mulka man tasya’ wa tanzi’ul mulka mimman tasya’ wa tu’izzu man tasya’ wa tudzillu man tasya’ biyadikal khair, innaka ‘ala kulli syain qadir, Rahmanad Dunya wal Akhirati wa Rahimuha tu’thihuma man tasya’ wa tamna’u man tasya irhamni rahmatan tughnini biha ‘an rahmati man siwaka.
Artinya: "Ya Allah, Engkau pemilik kerajaan. Hargai siapa pun yang Kau kehendaki dan hina siapa pun yang Kau kehendaki, di tangan-Mu kebaikan , karena Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, Yang Maha Penyayang di dunia dan di akhirat, dan Yang Maha Penyayang di antara mereka. Engkau memberikannya kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan mencegahnya dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Kasihanilah aku dengan rahmat yang cukup kepada saya, Tak ada yang dapat memberi rahmat selain Engkau ya Allah." (HR. At-Thabrani)
Aa Gym melanjutkan bahwa, utang menjadi realitas sosial di tengah masyarakat. Bagi mereka berutang kepada orang lain sangat rentan memberikan rasa frustasi.
Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid itu menambahkan, utang akan menanamkan tabiat buruk, misalnya mulai terbiasa tidak mengganti harta atau benda setelah meminjam kepada orang lain.
"Lalu yang paling bahaya juga kalau sudah punya utang dia bakhil, tidak senang berbuat kebaikan, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain," jelas dia.
Selain itu, Aa Gym mengatakan, utang bisa membuat seseorang yang sulit membayar bertahun-tahun akan ditindas oleh orang lain, terutama bagi pemberi utang.
"Karena kalau kita sudah punya utang, kita akan cenderung tertindas, harus nurut. Kebebasan dan kemerdekaan kita menjadi sirna," tukasnya.
Oleh karena itu, Aa Gym berpesan apabila sudah memiliki utang namun sulit membayarnya, doa pelunas utang di atas sebagai solusi terbaik agar segala kesulitannya dimudahkan Allah SWT.
Menukil dari Muslim.or.id, setiap umat manusia khususnya umat Muslim wajib membayar utang. Beberapa hadis riwayat menerangkan bahwa, hukum utang harus segera digantikan kepada pemiliknya.
Hadis riwayat dari Abdullah bin Umar RA menerangkan, kondisi orang yang meninggal dunia masih memiliki utang, Rasulullah SAW bersabda:
من مات وعليه دَينٌ ، فليس ثم دينارٌ ولا درهمٌ ، ولكنها الحسناتُ والسيئاتُ
Artinya: "Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih punya hutang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya)." (HR. Ibnu Majah No. 2414)
Utang akan membuat ruh terkatung setelah meninggal dunia, sebagaimana dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه
Artinya: "Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi." (HR. At-Tirmidzi No. 1079)
(hap)
Load more