Minta Air Doa ke Kiai Sebenarnya Syirik atau Tidak? Justru Hukumnya dalam Islam Begini Kata Ustaz Adi Hidayat
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Minta air doa ke kiai atau ustaz hingga tokoh agama telah menjadi tradisi di Indonesia. Sebagian umat Muslim mempercayai hal itu dianggap tidak syirik.
Namun, beberapa orang berpendapat bahwa minta air doa ke kiai disebut syirik. Menurut Ustaz Adi Hidayat, spekulasi itu seolah-olah mereka tidak mempercayai kekuasaan Allah SWT.
Pembahasan hukum minta air doa ke kiai pun bermula dari seorang jemaah bertanya kepada Ustaz Adi Hidayat. Sebab, jemaah itu mengkhawatirkan ada unsur syirik di dalamnya.
"Jika ada orang berobat ke tempat şemacam pak Haji, Ustaz atau Kiai, lalu dikasih obat berupa air minum yang didoakan, apakah termasuk syirik atau bagaimana ustaz?," tanya seorang jemaah kepada Ustaz Adi Hidayat dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (21/3/2025).
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjawab pertanyaan itu secara gamblang. Ia memahami betul atas usaha orang yang mempercayai doa dari kiai dianggap mahsyur.
Meski demikian, Ustaz Adi Hidayat tidak ingin menghakimi terkait hukum minta air doa ke kiai atau orang pintar diperbolehkan atau tidak, jika merujuk dalam syariat agama Islam.
Hukum Minta Air Doa ke Kiai
- iStockPhoto
Menurut UAH panggilan akrabnya, langkah meminta kesembuhan saat berobat namun dengan cara mendapat doa dari segelas air putih, sebenarnya tidak menjadi masalah jika mengacu dari segi hukumnya.
"Tergantung, jika Anda minta doa, tabarruk dengan doa itu, wasilah, supaya memohon berdoa, didoakan kepada Allah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu lebih menekankan, selama seseorang bisa berdoa, maka dapat mengamalkan secara individu, tanpa bantuan dari orang lain.
Sebaliknya, jika seseorang sudah pasrah dan tidak mengetahui cara apa pun menyembuhkan penyakit atau meminta rezeki, maka bisa meminta doa dari tokoh yang dinilai memiliki karomah.
"Anda bisa berdoa sendiri, minta dan bisa saling mendoakan," ucap dia.
Utamakan Doa secara Mandiri
- iStockPhoto
Ustaz Adi Hidayat menuturkan, doa paling mustajab adalah dari dalam hati. Allah SWT akan mengabulkan hajat seorang hamba yang berikhtiar dan bertawakal kepada-Nya.
Jika tetap bersikukuh meminta air doa ke kiai, UAH tetap menyarankan doa secara mandiri sebelum mendapat bantuan berupa doa dari orang lain.
"Sebelum meminta air doa kepada sosok yang dipandang sebagai kiai, Pak Haji, atau ustaz agar berdoa langsung kepada Allah SWT," katanya.
Ia tidak menghalangi langkah tersebut karena dianggap masih berdampak pada kebaikan, terkhusus persoalan kesehatan dan rezeki hidup yang tak kunjung datang.
"Boleh adabnya boleh. Anda ketemu ulama minta doa. Dulu kami begitu, bertemu ulama, minta doa syekh, doakan kami, doakan kami. Doanya meminta kebaikan itu boleh," tutupnya.
Arti Minta Doa ke Orang Saleh
Hukum meminta doa kepada kiai berkaitan dengan orang saleh. Para ulama menyebutkan bahwa, cara seperti ini sudah pernah dilakukan sejak zaman dahulu.
Merujuk dalam kitab Al-Ajwibah al-Gholilyah fi Aqidatil Firqah An Najiyah, salah satu redaksi berbunyi minta keberkahan dari orang saleh dianggap tawasul.
Tawasul memiliki arti sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT, hanya saja memakai perantara atau wasilah. Nantinya, perantara itu berguna segala doa dan hajat yang diinginkan akan dikabulkan oleh-Nya.
Jika bertawasul kepada orang saleh, sebenarnya mengandung hakikat bahwa mereka sebagai media atau perantara untuk memberikan doa kepada Allah SWT. Hal tersebut merupakan bagian ikhtiar untuk mendapatkan hajat.
(hap)
Load more