Beberapa diantara kita mungkin ada yang pernah mendapat kabar atau mengabarkan bahwa kita pernah mengalami atau mendapati hikmah dari Lailatul Qadar.
Akan tetapi, perasaan seperti itu muncul disertai keraguan-keraguan di hati kita. Hal ini tidak lain adalah sebab keberadaan Lailatul Qadar hanya diinformasikan tanpa formula yang jelas seutuhnya. Sedangkan secara umum, manusia memahami formula dari suatu peristiwa adalah secara fisik maupun sosial yang dialami sehari-hari.
Namun, keberadaan misteri Lailatul Qadar dan kekurangpahaman kita tentang keberadaanya tak menyurutkan kita untuk senantiasa berbahagia menyongsongnya, mendambakannya, menghayatinya, merindukannya, serta selalu berusaha mengalami malam mulia tersebut.
Kita tidak sepenuhnya memahami apa yang disampaikan oleh “wa Mā Adrāka Mā Laylatul Qadr?”.
Pengetahuan yang kita miliki hanya sebatas literatur-literatur yang dipaparkan oleh para ulama penafsir Al-Qur`an, atau pengalaman dari para Kiai yang pernah mengalami kemesraan pada Lailatul Qadar, atau hanya sebatas khayalan-khayalan yang kita gemakan di kepala kita.
Sepanjang tahun kita hanya terus meyakini, mencari, merindukan dan mengantri untuk bertemu dan menyelami Lailatul Qadar.
Ada beberapa hal yang mendasari di balik tersamarkannya keberadaan Lailatul Qadar. Beberapa di antaranya yakni:
Load more