tvOnenews.com - Ziarah kubur pada Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi umat Muslim di Indonesia. Mereka setelah mengerjakan shalat Ied langsung bergegas menuju makam keluarganya.
Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan, ada persoalan saat melakukan ziarah kubur. Terlebih lagi, bagi mereka berziarah pada momentum Hari Raya Idul Fitri.
Ustaz Khalid Basalamah menyoroti ada orang mengambil kesempatan menjual bunga, ada juga memberikan tawaran berupa jasa membersihkan kuburan.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, tabur bunga dan menyiram air ke makam saat ziarah kubur, tidak memiliki petunjuk menjadi landasan dari anjuran Nabi Muhammad SAW.
"Jika masalah menyiram dengan air dan menabur bunga (biasanya di atas makam), itu belum memiliki hadis riwayat yang menyatakan (kegiatan) itu," ujar Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid juga menuturkan, tidak ada dalil Al-Quran yang mengkhususkan tentang tabur bunga atauu siram air ketika berziarah.
Kebanyakan orang mukmin berasumsi kedua kegiatan tersebut saat berziarah, maka orang meninggal dunia baik keluarga atau sanak saudaranya bisa selamat dari azab kubur.
Kedua kegiatan itu juga bagian mampu menghapus segala perbuatan dosa untuk keluarganya yang meninggal dunia. Bagi mereka, tabur bunga dan siram air mengandung keberkahan.
Selain tabur bunga dan siram air, Ustaz Khalid Basalamah juga mengingatkan, bahwa bangunan kuburan tidak boleh dibangun secara berlebihan.
Ustaz Khalid menyebutkan, bangunan menjulang tinggi baik dari batu nisan, paving block, cor atau beton, dan sebagainya tidak memiliki landasan sesuai anjuran dari Rasulullah SAW.
"Nabi SAW berpesan kepada Ali, jangan sampai kamu biarkan bangunan makam menjulang tinggi dan jangan biarkan kamu warnai bangunan makam tersebut dan jangan ditulisi. Hanya itu sunnah dari Nabi SAW," terang dia.
Kuburan dibangun dengan menggunakan beberapa bahan, alih-alih tujuan untuk mengenali dan menandai makam keluarganya tidak dianjurkan oleh Nabi SAW karena bisa menyimpang dari akidah.
Ustaz Khalid Basalamah lebih menyarankan, berbagai amalan yang dikerjakan tidak pernah terputus diperuntukkan bagi orang-orang terdahulu telah meninggal dunia.
Ziarah kubur tidak memiliki dalil dan hadis khusus, meskipun ada beberapa di antaranya menerangkan bahwa Islam menganjurkan umat Muslim berziarah.
Dalil Al-Quran melalui redaksi Surat Al-Ankabut Ayat 57 menjelaskan, sesungguhnya ziarah kubur hanya menjadi pengingat kematian, Allah SWT berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-Ankabut, 29:57).
Dikutip dari NU Online, ziarah kubur sempat menjadi larangan dan kini sebagai pengingat, sebagaimana dipaparkan dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya: "Dulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena itu akan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Muslim Nomor 977).
(hap)
Load more