Penjual di warung makan tersebut menuntun Mumu agar menyantap makanan di warung makan berbasis Muslim, tepatnya berada di seberang jalan.
Pemilik warung tersebut mengetahui Mumu adalah seorang Muslim karena dilihat dari penampilannya menggunakan peci. Dai asal Bogor itu terenyuh atas sikapnya meneguhkan toleransi beragama mewakili persatuan di wilayah Toraja Utara.
Ia mengalami kendala bahasa selama berdakwah di bulan Ramadhan. Untuk anak-anak, masih mengerti apa yang disampaikan olehnya, sedangkan warga melebihi usia 40 tahun menjadi tantangan sebenarnya.
Namun demikian, kendala bahasa dialami warga yang sudah tua memunculkan pemahaman bahwa, dakwah Islam di wilayah 3T harus berkembang untuk menciptakan kedamaian dan toleransi.
Umat Muslim di Toraja Utara, kata Mumu, harus mengarungi kebutuhan spiritualnya dalam kondisi kekurangan tempat ibadah karena hanya memiliki 21 masjid dan musholah di daerah tersebut.
Mumu menjelaskan ia sudah melakukan banyak interaksi selama proses berdakwah kepada anak-anak. Caranya kian sukses dengan melalui pendekatan terhadap teman sebayanya masing-masing.
Ia juga akan berdakwah secara daring untuk masyarakat pedalaman tersebut apabila sudah kembali ke daerah asalnya, yakni Bogor.
Load more