Tanpa terasa, kita akan segera memasuki babak akhir bulan Ramadhan. Marilah kita senantiasa terus mempercayai Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan yang setiap detiknya bernilai ibadah.
Mungkin ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita, karena tidak ada jaminan bahwa kita akan bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Sudahkah kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya? Sudahkah kita mendapatkan maghfirah-Nya?
Marilah kita muhasabah diri sebelum bulan yang agung ini berlalu. Mumpung masih memiliki kesempatan, sebaiknya kita memanfaatkan momentum malam Lailatul Qadar dengan penuh khidmat.
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Pertama-tama, khatib akan lebih dulu menyampaikan apa saja tanda-tanda Lailatul Qadar untuk menjadi acuan bersama meningkatkan amal ibadah di malam 10 hari terakhir Ramadhan.
Al-Quran telah mengabadikan keistimewaan malam Lailatul Qadar yang dituangkan dalam redaksi Surat Al-Qadr Ayat 3, Allah SWT berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Bacaan Latin: Lailatul Qadri khairum min alfi syahr.
Artinya: "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr, 97:3)
Ayat tersebut yang menunjukkan keistimewaan malam ini menyebabkan umat Islam berlomba-lomba bagaimana bisa mengerjakan amal ibadah sebanyak-banyaknya, baik melalui cara ibadah malam, shalat Tahajud, dan memperbanyak doa.
Namun, Lailatul Qadar tidak memiliki tanggal pasti meskipun beberapa hadis riwayat menguat di malam ganjil dalam 10 hari terakhir Ramadhan.
Sidang Jumat yang dirahmati Allah
Lailatul Qadar memiliki beberapa keutamaan yang menjadikannya malam terbaik sepanjang tahun, antara lain:
1. Malam penuh keberkahan
Keberkahan di malam mulia ini telah menjadi redaksi dalil Al-Quran dari Surat Al-Qadr Ayat 1, Allah SWT berfirman:
Load more