Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa Sekolah Rakyat (SR) yang digagas Presiden Prabowo Subianto bukan memanfaatkan atau revitalisasi madrasah dan pesantren melainkan akan dibangun baru.
"Jadi nggak ada peralihan pesantren menjadi Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat itu sesuatu yang baru yang akan dibangun oleh Pak Prabowo," ujar Romo Syafi’i kepada awak media yang ada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Romo Syafi'i kemudian mengatakan Sekolah Rakyat tersebut nantinya diperuntukkan untuk mereka yang berada digaris kemiskinan, yang selama ini tidak bisa mengakses pendidikan.
Para calon siswa ini nantinya akan ditampung dan diberi fasilitas seperti di boarding school. Dengan mendapatkan akses pendidikan yang layak, Wamenag berharap siswa-siswa di Sekolah Rakyat menjadi generasi penerus bangsa berkualitas yang mampu membawa perubahan bagi negera.
"Jadi Presiden Prabowo ingin anak-anak yang hari ini secara ekonomi, secara sosial, sangat terpinggirkan itu, ke depan akan muncul. Menjadi anak-anak terdidik yang juga punya kualitas untuk bisa menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang," katanya.
Bukan direvitasasi namun pesantren dan madrasah, kata Wamenag, justru akan semakin dimaksimalkan perannya. Nantinya, pesantren akan direnovasi demi meningkatkan kualitas pendidikan bercorak agama tersebut.
Menurut Wamenag, pesantren di Indonesia tidak bisa dinegerikan dan akan tetap berdiri berdasarkan kekhasan serta sebagaimana karakternya sejak dulu.
"Karena filosofi pembentukan pesantren itu adalah rakyat, mandiri, dan syaratnya ada santri, ada kiai, ada kitab kuning, ada pertemuan kiai dengan santri, ada masjid, seperti itu," kata Wamenag.
Pernyataan Romo Syafi’i ini berbeda dengan apa yang menjadi usulan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diberikan sebelumnya, saat menandatangani kerja sama dengan Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Menag Nasaruddin Umar mengusulkan madrasah dan pesantren jadi alternatif utama Sekolah Rakyat.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan saat ini banyak madrasah dan pesantren masih yang kondisinya masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal madrasah dan pesantren merupakan bagian dari pendidikan rakyat yang sudah berjalan sejak lama.
"Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya," kata Menag.
Menag juga menjelaskan bahwa 90 persen pesantren di Indonesia dikelola oleh swasta, sehingga kerja sama ini bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan efektif dalam pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. (put)
Load more