"Warga terpaksa tetap tinggal di bangunan yang sewaktu-waktu bisa runtuh karena tidak adanya tempat tinggal alternatif," ujarnya.
Ia mendesak komunitas internasional untuk segera mencabut blokade, mengizinkan masuknya alat berat, serta mempercepat proyek rekonstruksi guna mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut.
Sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 48.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka-luka.
Serangan yang membuat Gaza porak-poranda itu sempat dihentikan melalui perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak 19 Januari.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perangnya di Jalur Gaza.(ant/bwo)
Load more