Detik-Detik Wahyu Pertama Turun Kepada Nabi Muhammad SAW Pada Bulan Ramadhan: Langit Dipenuhi Sayap Malaikat Jibril
- freepik
tvOnenews.com - Turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW merupakan peristiwa agung dalam sejarah Islam. Momen yang terjadi di bulan Ramadhan ini menandai awal dari risalah kenabian yang membawa cahaya petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam pertama kali diturunkan di Gua Hira, yang terletak di Jabal Nur, sekitar Makkah. Peristiwa ini tidak hanya bersejarah tetapi juga mengandung banyak hikmah bagi kehidupan umat Muslim.
Latar Belakang Wahyu Pertama
Sebelum menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW sering melakukan khalwat (menyendiri) di Gua Hira untuk merenung dan mencari kebenaran.
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW mulai mendapatkan tanda-tanda kenabian, seperti mimpi-mimpi yang nyata. Dalam suasana kesunyian dan ketenangan di Gua Hira, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama.
Turunnya Al-Qur'an pertama kali (Nuzulul Qur'an) diyakini terjadi pada bulan Ramadhan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia..." (QS. Al-Baqarah: 185)
Namun, mengenai tanggal pastinya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama:
Pendapat Mayoritas Ulama: 17 Ramadhan
Berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas dan beberapa ulama tafsir, wahyu pertama (QS. Al-'Alaq: 1-5) turun pada malam 17 Ramadhan.
Ini diperkuat oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Hakim, serta sejarah perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan dan dikaitkan dengan turunnya Al-Qur'an.
Pendapat Lain: 21 atau 27 Ramadhan
Sebagian ulama berpendapat bahwa turunnya Al-Qur'an bertepatan dengan Lailatul Qadar, yang disebut lebih utama dari 1000 bulan (QS. Al-Qadr: 1-5).
Lailatul Qadar diyakini terjadi di 10 malam terakhir Ramadhan, dan beberapa riwayat menyebut tanggal 21 atau 27 Ramadhan sebagai kemungkinan turunnya wahyu pertama.
![]()
Detik-Detik Wahyu Pertama Turun Kepada Nabi Muhammad SAW Pada Bulan Ramadhan: Langit Dipenuhi Sayap Malaikat Jibril (Sumber: istockphoto)
Terlepas dari perbedaan tersebut, yang pasti ulama sepakat turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Berikut detik-detik dramatis saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT, dirangkum dari ceramah Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memilih menyendiri di Gua Hira setiap bulan Ramadhan karena menghadap Ka’bah.
“Kalau dulu bisa melihat Ka’bah, beliau melihat semua untuk tafakur,” jelas Ustaz Khalid, dikutip dari ceramahnya di YouTube miliknya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menjelaskan bahwa memang sebelum masa kenabian, Nabi Muhammad SAW senang khalwah atau menyendiri.
“Awas beda khalwah dan khalwat, jangan salah,” ujar Ustaz Khalid.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan, Nabi Muhammad SAW setiap tahun, tepatnya pada bulan Ramadhan akan menyendiri di Gua Hira.
“Beliau SAW senang sekali datang ke gua hira yang ada di Jabal Nur atau gunung nur, gunung cahaya,” tandasnya.
Kata Ustaz Khalid Basalamah, nama Jabal Nur diberikan setelah Nabi Muhammad SAW diberikan wahyu pertama kali.
“Sebelumnya orang Mekkah tidak mengatakan Jabal Nur,” jelasnya.
Di Gua Hira yang berada di puncak Jabal Nur inilah Nabi Muhammad akan menyendiri untuk ibadah.
“Ada alasan-alasan beliau pergi ke sana, Nabi SAW seringkali mencari tempat-tempat berkhalwah,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
“Entah bagaimana beliau mendapatkan ilham dari hatinya untuk mendatangi Jabal Nur,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Gua Hira sebenarnya bukanlah gua namun hanya sebuah celah yang ada di atas gunung.
“Gunung tinggi di atas ada tebing, ada pecahan orang masuk. Jadi sebenarnya bukan gua,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
“Hanya pecahan antara dua batu hanya satu dua orang bisa masuk,” lanjutnya.
Dinobatkannya Nabi Muhammad SAW di Gua Hira
Kemudian, setelah berjalan masa khalwah, pada bulan ramadhan selama 26 hari Nabi Muhammad SAW tinggal di Gua Hira.
“Malam ke-27 Ramadhan, Allah SWT mendatangkan kepada Nabi SAW menjelang subuh, postur manusia tiba-tiba muncul,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Saat Nabi Muhammad SAW sendirian berada di puncak gunung, tiba-tiba muncul di hadapan Nabi sosok berbaju putih,” sambungnya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menjelaskan hadis Bukhari yang menjelaskan peristiwa kenabian Nabi Muhammad SAW tersebut.
“Dalam riwayat Bukhari, Nabi SAW mengatakan telah datang kepadaku seseorang dengan menggunakan pakaian putih bersih dan di tangannya terdapat sebuah kotak yang terbungkus dengan sutra,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
“Dan di dalamnya terdapat sebuah buku dan kemudian menyuruhku membaca, aku berkata aku tak bisa membaca,” kata Ustaz Khalid Basalamah saat menceritakan riwayat tersebut.
“Kemudian orang tersebut memelukku dengan keras seakan-akan ruhku akan keluar,” sambungnya.
Kemudian Malaikat Jibril kembali meminta Nabi Muhammad SAW untuk membaca.
“Aku kembali berkata aku tidak bisa membaca,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Hingga akhirnya Malaikat Jibril kembali memeluk Nabi Muhammad SAW. Kemudian ketika Malaikat Jibril kembali meminta Nabi Muhammad SAW membaca, beliau merubah kalimatnya.
“Kemudian aku mengubah apa yang harus aku baca, orang tersebut berkata membaca Surat Al Alaq ayat 1-5,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Langit Dipenuhi Malaikat Jibril
Setelah turun wahyu tersebut, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan Malaikat Jibril menjelma jadi manusia lalu menghilang.
“Bayangkan di gua tengah malam sendirian, selama 26 hari tahu tidak ada orang, lalu datang dan hilang,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Nabi Muhammad kemudian ketakutan dan segera bergegas turun dari gunung tempat Gua Hira berada.
“Naik mungkin 40 menit zaman Nabi belum ada jalan setapak, nabi cepat turun,” katanya.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, saat itu langit seperti awal shalat subuh dan ketika Nabi Muhammad SAW berada di bawah gunung beliau mendengar suara dari langit.
“Wahai Muhammad Engkau adalah utusan Allah dan Aku adalah Jibril,” itulah suara yang terdengar dari langit.
Suara itu terdengar tiga kali dan kemudian ketika Nabi Muhammad SAW melihat langit dipenuhi oleh badan Malaikat Jibril.
“Langit dipenuhi oleh badan Jibril dan Jibril diberikan 600 ekor sayap,” ujar Ustaz Khalid Basalamah.
“Jika satu sayap dikebaskan hancur bumi ini,” tandas Ustaz Khalid Basalamah.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kemudian pulang ke rumah dan masih ketakutan ketika bertemu dengan istri tercintanya, Siti Khadijah RA.
Itulah proses saat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali di Gua Hira.Disarankan bertanya kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan penjelasan yang lebih dalam.
Wallahu'alam bishawab
(put)
Load more