Cara Menemukan Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ternyata Sangat Mudah
- iStockPhoto
tvOnenews.com - Lailatul Qadar adalah malam yang paling istimewa di bulan Ramadhan. Keutamaan bagi yang mendapatkannya bisa mendapatkan keistimewaan lebih baik dari seribu bulan.
Cara menemukan Lailatul Qadar terletak pada malam 10 hari terakhir Ramadhan. Malam-malam ini menjadi tanda-tanda Lailatul Qadar akan muncul.
Keistimewaan malam Lailatul Qadar telah menjadi penjelasan dalam dalil Al-Quran melalui redaksi Surat Al-Qadr Ayat 1-3 mengabadikan malam yang begitu spesial ini di bulan Ramadhan, Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ, وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr, 97:1-3).
- iStockPhoto
Malam Lailatul Qadar merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Islam. Allah SWT telah memastikan dam menjanjikan bahwa, ada pahala berlipat ganda bagi hamba-Nya yang mengisi ibadah di momentum malam 10 hari terakhir Ramadhan.
Sebagai umat Muslim bertakwa kepada Allah SWT, kita wajib memahami cara mengetahui tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar. Pemahaman ini akan menuntun untuk selalu berikhtiar dan bertawakal di 10 malam terakhir Ramadhan.
Keutamaan Lailatul Qadar
Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir, keutamaan Lailatul Qadar tidak bersifat sembarangan. Ada banyak keistimewaan menjadi kesempatan bagi umat Muslim meraihnya pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Kesempatan mendapat keistimewaan berupa pahala setara dengan ibadah selama 83 tahun telah diwakilkan melalui redaksi Surat Al-Qadr Ayat 3 terkait pahala lebih baik dari 1.000 bulan.
Keutamaan Lailatul Qadar di malam-malam istimewa ini juga memberikan ciri-ciri waktu turunnya malaikat, sebagaimana dalam penjelasan Surat Al-Qadr Ayat 4, Allah SWT berfirman:
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Artinya: "Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan." (QS. Al-Qadr, 97:4).
Keistimewaan lainnya adalah penuh kesejahteraan hingga fajar. Hal ini menjadi pemaparan dalam Surat Al-Qadr Ayat 5, Allah SWT berfirman:
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Artinya: "Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr, 97:5).
Kapan Malam Lailatul Qadar Terjadi?
Jika mengacu dalam hasil Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) RI dalam penentuan awal Ramadhan, maka malam Lailatul Qadar berlangsung sejak 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Beberapa redaksi hadis riwayat mengarahkan Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di antara 10 hari terakhir Ramadhan, di antaranya malam 21, 23, 25, 27, dan 29.
Hadis riwayat Imam Ahmad memberikan redaksi Lailatul Qadar muncul di malam ganjil, Rasulullah SAW bersabda:
اَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ قَالَ هِيَ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ فِى الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ لَيْلَةَ اِحْدَيْ وَعِشْرِيْنَ اَوْثَلَثَةٍ وَعِشْرِيْنَ اَوْسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ اَوْ تِسْعٍ وَعِشْرِيْنَ اَوْ اَخِرِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ مَنْ قَامَهَا اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مِنْ ذَنْبِهِ مَا تَقَدَّمَ وَمَا تَأَخَّرّ . (رواه احمد)
Artinya: "Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami tentang Lailatul Qadar, beliau bersabda: dia (Lailatul Qadar) di bulan Ramadhan di puluhan yang akhir yaitu malam 21, 23, 25, 27 atau malam 29, atau di akhir malam Ramadhan. Barang siapa mengerjakan bangun untuk beribadah pada malam itu karena iman dan mengharap ridho Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang." (HR. Ahmad).
Dalam redaksi hadis riwayat lainnya mengarahkan beribadah di malam ganjil dari redaksi Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada malam-malam ganjil." (HR. Bukhari No. 2017, HR. Muslim No. 1169).
Namun hingga saat ini, masih banyak yang belum membuktikan apakah terletak di malam ganjil atau malam genap kapan Lailatul Qadar terjadi.
Hadis riwayat di atas hanya memberikan petunjuk, sebagaimana sesuai dengan arahan dari Rasulullah SAW.
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Menukil dari Tafsir Al-Muyassar, Allah SWT masih merahasiakan waktu yang pasti terkait kemunculan Lailatul Qadar. Ada beberapa tanda yang menyebutkan tanda-tandanya dijelaskan dalam hadits dan pengalaman para ulama.
1. Udara dan suasana malam yang tenang
Seorang mukmin merasakan ketenangan dalam suasana malam Lailatul Qadarr telah dijelaskan dalam Hadis Riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
"Malam Lailatul Qadar adalah malam yang tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak juga panas." (HR. Ahmad).
2. Matahari terbit dengan sinar yang lembut
Matahari tidak terlalu memancarkan sinarnya, seolah-olah membawa kedamaian. Hal ini menjadi redaksi Hadis Riwayat Imam Muslim Nomor 762:
"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim no. 762)
3. Hati terasa lebih tenang dan khusyuk
Orang-orang yang beribadah pada malam ini sering merasakan ketenangan dan kedamaian yang luar biasa.
4. Turunnya malaikat membawa ketenangan
Banyak ulama mengatakan bahwa salah satu tanda malam ini adalah meningkatnya rasa tenteram dalam hati orang-orang beriman. Penegasan mengenai tanda-tanda ini di Surat Al-Qadr Ayat 4.
Cara Mencari Lailatul Qadar
Merujuk dalam kitab Riyadhus Shalihin, kita tidak begitu mudah membiarkan malam yang penuh berkah ini. Ada beberapa cara menggapai Lailatul Qadar sebagai berikut:
1. Memperbanyak ibadah
Dalam redaksi Hadis Riwayat Imam Bukhari Nomor 2014, umat Muslim senantaisa mengisiShalat malam, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan beristighfar.
2. Berdoa yang khusyuk
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Bacaan Latin: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu‘anni.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan suka mengampuni. Karena itu, ampunilah aku." (HR. Tirmidzi Nomor 3513).
3.Itikaf di masjid
Berdasarkan redaksi Imam Bukhari Nomor 2025, Rasulullah SAW menghabiskan 10 malam terakhir di masjid untuk beribadah.
4. Bersedekah dan berbuat kebaikan
Memperbanyak amal shaleh untuk mendapatkan keberkahan sangat dianjurkan. Amalan sedekah di bulan Ramadhan memberikan keistimewaan besar untuk yang mengerjakannya.
(hap)
Load more