Masih Ingat Fadlul Rohman? Dulunya Marbot Masjid, Takdir Membawanya jadi Kopral Taruna Akmil Berkat Shalat Tahajud
- Tangkapan layar YouTube TNI AD
Fadlul yang kala itu menjadi asisten apoteker tampaknya masih belum menyerah terhadap peruntungannya mendaftar Akmil. Ia memberanikan diri mengikuti pendaftaran Bintara TNI AD dan Taruna TNI Angkatan Udara (AU).
Uniknya, ia mendaftar Bintara TNI AD dan Taruna TNI AU dalam waktu yang sama pada 2018. Saat fase Caba TNI AD, ia lagi-lagi gagal dalam peruntungannya.
Lantas, apa yang terjadi dalam peruntungannya di Taruna TNI AU? Ia lolos ke tahap tingkat Panda, walaupun tes di Caba TNI AD sudah gagal.
Di tahap tingkat Panda, Fadlul harus menelan kenyataan pahitnya karena gagal saat tes kesehatan. Sontak, ia sempat berkeinginan untuk beralih semangatnya untuk berkuliah.
Namun, ia coba menepis niatnya kuliah di universitas ternama karena disebabkan faktor ekonomi keluarganya. Sebab, sang ayah hanya berprofesi petani jeruk musiman.
Ayahnya Fadlul Rohman hanya memiliki tanah untuk bertani menanam jeruk sebesar 250 meter persegi. Namun, sang ayah harus membagikan hasil panennya kepada sembilan saudaranya.
Faktor kondisi keluarga membuat motivasi Fadlul terus berkobar tanpa menyerah sedikit pun. Ia pun menceritakan hal-hal yang mendukung dirinya selalu semangat menjadi anggota TNI.
Faktor Orang Tua Bisa Lolos Akmil
Fadlul menjelaskan, faktor orang tua sulit membuatnya menyerah. Bagi dia, ayah dan ibunya harus bangga atas perjalanan hidupnya untuk bisa menjadi anggota TNI.
"Motivasi saya untuk selalu berlatih dan belajar adalah orang tua, karena saya ingin membanggakan orang tua saya," terang dia.
Ia terus mengingat sosok kedua orang tuanya setiap mengikuti tes Akmil, karena memang ingin membanggakan mereka agar selalu bahagia terhadap kerja kerasnya.
"Setiap saya melaksanakan tes, saya pejamkan mata, bayangin orang tua saya senyum lihat saya, jadi saya termotivasi," katanya.
Ia tidak memperdulikan kondisinya ketika menjalani tes. Hal yang berada di benaknya hanya sosok orang tuanya.
"Ketika saya melaksanakan lari, nafas sudah habis, tenaga sudah habis, saya merem sambil lari, orang tua nunggu di rumah nih, itu tes terakhir saya," bebernya.
Load more