Jakarta, tvOnenews.com- Pendakwah Indonesia, Ustaz Adi Hidayat pernah menyampaikan ada dua sifat manusia tidak bisa disepelekan. Apa itu?.
Kedua sifat ini umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tak kaget jika umat muslim diperingati.
Dalam pandangan umum, manusia merupakan makhluk tuhan yang diciptakan secara sempurna. Dilengkapi akal, hati nurani dan lainnya.
Ternyata makhluk sempurna ini, memiliki dua sifat yang berbahaya bisa menghilangkan pahala ibadah shalat anda karena dosa.
Dua Sifat Berbahaya dan Merugikan Umat Muslim Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat
Dalam ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan kalau sifat itu fahsya dan munkar. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Al Quran.
"Mohon izin kalau kata Quran orang yang tidak baik itu cirinya ada dua sumbernya. Pertama fahsya atau yang kedua munkar," ujar Ustaz Adi Hidayat, dikutip dari YouTube Audio Dakwah, Jumat (14/3/2025).
Perlu diketahui, kedua sifat itu disebut dalam Al Quran. Menurutnya, wajib dihindari oleh umat muslim, yaitu Fahsya dan Munkar.
Dengan ini, Ustaz Adi Hidayat sampaikan arti dari kata Fahsya, memiliki makna perilaku buruk karena hawa nafsu.
"Fahsya itu keburukan yang diingkari oleh hati sumbernya dari syahwat ya, seperti kata-kata jorok kotor, pornografi, pornoaksi, LGBT itu fahsya," jelasnya.
Kemudian untuk sifat kedua, disampaikan Ustaz Adi Hidayat yaitu munkar.
Dalam Islam dipahami, seseorang yang menyukai hal-hal bertentangan dengan aturan agama Islam, seperti hamer, judi online, korupsi dan sebagainya.
UAH menegaskan kalau ada orang ibadahnya rajin, dan shalat taat dipastikan terhindar dari perbuatan buruk.
Sehingga kalau ada orang ibadah rajin tapi dia melakukan kedua sifat tersebut, dipastikan karena ada yang salah dengan shalat atau ibadahnya, dan itu sia-sia.
Sebagaimana, disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya, sebagai berikut:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta tanhā ‘anil-faḥsyā'i wal-munkar(i), wa lażikrullāhi akbar(u), wallāhu ya‘lamu mā taṣna‘ūn(a)
Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
"Munkar keburukan yang diingkari oleh hati sumber dari perut dan akal, kaya mencuri, munkar juga korupsi, temannya berselisih itu munkar, merampok itu munkar," ungkap UAH.
"Jadi demi Allah saya katakan orang Yang shalatnya bagus orang yang shalatnya baik akan terhindar dari sumber-sumber keburukan. Jadi mustahil ada orang yang shalat bisa mencela, mustahil karena dia yang nyambung (terhubung) dengan Allah," jelasnya.
"Maka saat ia akan bicara karena dia dekat dengan Allah SWT, merasa dilihat diawasi oleh Allah dia akan memilih kosakata yang senang disukai oleh Allah subhanahu wa ta'ala," pesan UAH.
Sebagaimana Islam menganjurkan banyak berdiam diri dan apabila berbicara, selalu menyampaikan hal yang baik dan terpuji.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah ia berbicara dengan yang terbaik atau berdiam diri," (HR. Muslim, 173). (klw)
Waallahualam
Load more