Jangan Sekali-kali Ibu Hamil Percaya Mitos ini saat Gerhana Bulan Total, Sebaiknya Kata Buya Yahya...
- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
tvOnenews.com - Gerhana bulan total kerap kali menjadi hal paling menakutkan bagi ibu hamil. Fenomena ini bahkan bisa membuat mereka khawatir atas kondisinya.
KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menyoroti banyak ibu hamil sering mempercayai mitos, yang seharusnya tidak muncul namun dilakukan oleh mereka saat terjadinya gerhana bulan total.
Mitos-mitos saat gerhana bulan total menjadi momok untuk para ibu hamil. Buya Yahya menyebutkan, yang paling populer minimal tidak boleh keluar rumah.
Buya Yahya memahami, ibu yang sedang hamil seolah-olah merasa khawatir akan terjadi sesuatu, bahkan seakan-akan terkekang harus mendekam di dalam rumah ketika gerhana bulan total muncul.
Namu begitu, Buya Yahya menegaskan, jika hanya berbentuk mitos, maka selamanya bersifat mitos, tidak ada fakta terhadap pandangan tersebut, hanya perkara munculnya gerhana bulan total.
"Anda sudah tahu mitos, ya sudah mitos," tegas Buya Yahya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Al-Bahjah TV, Kamis (13/3/2025).
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menyayangkan, ada ibu hamil sampai bersembunyi saat gerhana bulan muncul. Padahal fenomena ini selalu dinanti-nantikan oleh umat manusia di seluruh penjuru.
Ibu Hamil Tidak Perlu Percaya Mitos Gerhana Bulan Total
- ANTARA/REUTERS
Rata-rata ibu hamil sengaja bersembunyi agar tidak terjadi hal tak diinginkan, misalnya sampai mengumpat di bawah ranjang atau tempat tidur.
Selain itu, kekeliruan mempercayai mitos bisa membuat seorang ibu hamil melakukan segala cara, dengan bertujuan dapat selamat dan terhindar dari hal keburukan.
Jika seorang ibu hamil melanggar mitos tersebut, maka dia merasa khawatir calon anaknya setelah lahir nanti, bisa memiliki kelainan wajah atau mempunyai tanda lahir yang unik.
Tak hanya pada anak, ibu hamil juga bisa mendapatkan penyakit fisik. Menurut Buya Yahya, pandangan tersebut harus bisa dipatahkan sedari saat ini.
Buya Yahya mengatakan, hal-hal yang dianjurkan ketika muncul gerhana bulan total adalah beribadah. Setiap umat Muslim bisa mengerjakan shalat Khusuf nama lain shalat Gerhana.
Shalat Khusuf saat Gerhana Bulan Total
- iStockPhoto
"(kerjakan) Shalat Gerhana, bukannya masuk kolong (tempat tidur), bukan mukul-mukul pohon biar berbuah, bukan pukul panci karena dimakan buto ijonya," terangnya.
"Itu mitos tidak boleh Anda ikuti dan percayai. Kalau Anda menemukan gerhana maka shalat Gerhana," sambungnya.
Anjuran mengerjakan shalat Khusuf langsung diutarakan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Shalat ini memiliki jumlah minimal dua rakaat.
Dalam perintah Rasulullah SAW, setiap umat Muslim setidaknya membaca surat-surat yang memiliki bacaan panjang. Selain itu, ketika rukuk dan sujud, sebaiknya lebih lama.
Buya Yahya menjelaskan, apabila dikerjakan sebanyak empat rakaat, maka sangat boleh karena ketentuan pelaksanaannya seperti shalat wajibnya, hanya saja berbeda dalam segi bacaan niatnya.
"Kalau pun tidak, Anda bisa kerjakan seperti shalat biasa saja, seperti shalat Subuh. Niatkan shalat Khusuf," tutur dia.
Namun, jumlah rakaat paling utama hanya berlangsung sebanyak dua rakaat, ibaratnya sama seperti pelaksanaan shalat Subuh maupun ibadah sunnah lainnya.
"Kalau Anda ribet begitu, cukup kerjakan dua rakaat persis shalat Subuh dan enggak usah masuk kolong," tukasnya.
Gerhana Bulan Total di Bulan Ramadhan 2025
- iStockPhoto
Pembahasan ini mengacu kabar akan terjadinya fenomena gerhana bulan total dengan tipe Blood Moon muncul pada Jumat, 14 Maret 2025.
Banyak orang menantikan fenomena gerhana bulan total, karena akan menampilkan hal yang menakjubkan. Namun demikian, tidak semua wilayah bisa melihat gerhana ini di tengah bulan Ramadhan 2025.
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Syrojudin mengabarkan, wilayah Indonesia mampu melihat gerhana bulan total hanya di bagian timur.
Namun demikian, ia menambahkan bahwa, masyarakat di wilayah timur Indonesia tidak merasakan penuh untuk melihat gerhana bulan total.
"Nah kita, gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir," pungkas Syrojudin.
Kesimpulan: Ibu hamil tidak boleh mempercayai mitos saat gerhana bulan total. Buya Yahya lebih menyarankan shalat Khusuf atau shalat Gerhana atas fenomena tersebut.
(hap)
Load more