Sudah Lepas dari Timnas Indonesia, Indra Sjafri Berani Bongkar Kondisi yang Dialaminya Selama Melatih: 17 Bulan Saya…
- PSSI
tvOnenews.com - Setelah Shin Tae-yong dipecat, PSSI memutuskan untuk memecat Indra Sjafri dari jajaran pelatih Timnas Indonesia.
PSSI melakukan pemecatan terhadap Indra Sjafri dari jabatannya sebagai pelatih setelah gagal membawa Timnas Indonesia U-20 lolos dari babak penyisihan grup di Piala Asia U-20 2025.
Kini Indra Sjafri kembali muncul dan menceritakan semua yang terjadi padanya sejak awal ia melatih Timnas Indonesia.
Indra Sjafri dan Keluarga Hampir Bubar
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, mantan pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri mengungkapkan kondisi saat awal dirinya melatih.
Indra Sjafri mengaku pernah tidak dibayar sepeserpun oleh PSSI selama 17 bulan, namun dirinya hanya bisa ikhlas.
Walau begitu, mantan pelatih Bali United ini sangat bersyukur masih bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus S2 serta menafkahkan keluarganya.
“Dalam rentang waktu 17 bulan itu saya belajar ikhlas, yang tau hanya saya, istri saya, dan tuhan,” ungkap Indra Sjafri pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
- PSSI
Selama 17 bulan, ia telah melalui cobaan dan tantangan yang besar, bahkan hubungannya dengan keluarganya hampir berakhir.
Dalam posisi tersebut, Ia meminta kepada Allah SWT dengan berdoa secara sungguh-sungguh dalam shalat tahajud.
“Saya bilang di Tahajud saya pada tuhan, ‘Ya Allah, tolong dong saya. Ganti dengan yang lain, tidak usah dengan duit. Ganti saya dengan kesuksesan untuk kebanggaan agama saya dan bangsa saya,” jelas Indra Sjafri.
Doa tersebut seketika dikabulkan oleh Allah SWT.
Juara Piala AFF U-19 2013
Diketahui, sepanjang 2011 hingga 2024 belum ada pelatih yang membawa piala untuk Timnas Indonesia, kecuali Indra Sjafri.
Ia telah membawa Timnas Indonesia dalam kelompok umur menjadi Juara Piala AFF U-19 2013, Juara AFF U-22 2019, Medali emas SEA Games 2023, dan Juara Piala AFF U-19 2024.
- PSSI
Keberhasilannya menjadi juara itu tidak lepas dari perjuangannya mencari bibit-bibit unggul pesepakbola Tanah Air di saat PSSI berada pada dualisme.
“Ingat dulu ada PSSI dualisme, ada PSSI 1 dan PSSI 2. Saya bergerak disitu, organisasi nggak bagus, modal nggak bagus, gaji nggak ada, tapi saya bisa blusukan dari Sabang sampai Merauke,” terang mantan pelatih era Evan Dimas dan kawan-kawan.
“Dari mana tiketnya? Saya coba tidur di masjid juga pernah. Terus ada film nya ‘Garuda 19’, filmnya pun nggak dapat fee, saya bea (biayain),” sambungnya.
Perjalanan yang seperti itu yang selalu ia ikhlaskan. Indra mengaku sangat belajar ikhlas dari pengalaman-pengalaman yang telah dilalui.
Setelah semua dilalui Indra Sjafri, ia mendapatkan hasilnya. Gajinya selama 17 bulan dibayar tunai tanpa dipotong sepeserpun. (kmr)
Load more