Tips Menurunkan Darah Tinggi ala dr Zaidul Akbar, Mudah dan Nikmat Caranya
- dok.tangkapan layar youtube dr Zaidul Akbar
Jakarta, tvOnenews.com- Penyakit hipertensi atau darah tinggi, umum dirasakan oleh para orang tua. Tapi saat ini pun anak muda bisa terdampak.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, seperti tekanan darah tinggi. Ada cara praktis dan alami bisa menurunkannya.
Sehingga pada Ramadhan 2025 ini, bisa anda terapkansetiaphari. Simak penjelasan dr Zaidul Akbar
Menurunkan Darah Tinggi ala dr Zaidul Akbar
- dok.tangkapan layar youtube dr Zaidul Akbar
Menurut dr Zaidul Akbar, ada bahan alami yang mudah dibeli dan terjangkau harganya yaitu air kelapa.
Ternyata air kelapa muda ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya, menurunkan tekanan darah tinggi saat anda puasa ramadhan.
Kemudian, tips kedua, kata Praktisi Kesehatan sekaligus Penceramah ini, ia anjurkan perbanyak minum air putih.
Ini jadi solusi menurunkan tekanan darah tinggi ini, dr. Zaidul Akbar menganjurkan untuk banyak minum air putih dan air kalapa.
"Air putih itu salah satu cara kita untuk menurunkan tekanan darah," katanya, dikutip dari YouTube Bisikan.com, Minggu (9/3/2025).
Penyebab Darah Tinggi Terjadi
- YouTube
Sehubungan dengan ini, tekanan darah tinggi ini umum terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam tubuh, terutama ketidakseimbangan antara air dan mineral.
Kendatinya, dr Zaidul Akbar menyarankan minum air kelapa, insyaallah membantu.
"Jadi kalau bapak bisa merutinkan minum air kelapa 1 hari 1 aja InsyaAllah akan sangat membantu menurunkan tekanan darah," pesan dr Zaidul Akbar.
Lebih lanjut, cara menurunkan tekanan darah tinggi juga bisa dengan memperbanyak sholat sunnah.
"Saran saya bagi Anda yang kena hipertensi atau darah tinggi ini cobalah mulai memperbanyak shalat sunnah," jelasnya.
Kemudian untuk mulai kurangi makanan olahan, dr Zaidul kalau ingin menurunkan tekanan darah tinggi.
Itu cara terbaik dimulai dengan mengurangi atau berhenti mengonsumsi produk olahan atau junk food.
"Makan-makanan olahan itu dikurangi atau mungkin distop makanan olahan itu, pokonya yang kalau sudah pabrikasi sudah di dari pabrik, sudah di industrialisasi, saran saya distop ya," tegas dr Zaidul Akbar.(klw)
Load more