Tak Sanggup Memendam Lagi Usai Dipecat PSSI, Indra Sjafri Bongkar Kondisi Timnas Indonesia Sejak Awal Melatih: Banyak Dusta…
- PSSI
tvOnenews.com - Di akhir bulan Februari 2025, PSSI memutuskan untuk melepas Indra Sjafri dari jabatan pelatih Timnas Indonesia U-20.
PSSI melakukan pemecatan kepada Indra Sjafri atas dasar kegagalan Timnas Indonesia U-20 yang tidak berhasil lolos dari babak penyisihan grup di Piala Asia U-20 2025.
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-20 ini kini sudah tak sanggup lagi memendam fakta dibalik skuad Garuda sejak awal dirinya melatih.
Indra Sjafri Percaya akan Takdir Tuhan
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Indra Sjafri mengungkapkan kondisi awal saat ia melatih sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Pada awal kemunculannya bersama Timnas Indonesia tahun 2007 sampai 2011, Indra Sjafri mengaku tak ada pekerjaan.
Dirinya hanya sebagai instruktur pelatih yang bekerja di Jambi.
- PSSI
Kemudian, untuk pertama kalinya ia berangkat ke Jakarta untuk diminta melatih U-16 pada tahun 2011.
Namun kemunculannya di Timnas Indonesia mendapat penolakan dari semua orang.
“Kenapa saya, kenapa nggak mantan-mantan pemain Tim Nasional yang juga punya sertifikasi?” ujar Indra Sjafri pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
“Makanya saat itu saya sangat percaya dengan takdir. Saya sangat percaya dengan ketentuan Tuhan dan saya ditakdirkan untuk itu,” sambungnya.
Awal Indra menjadi pelatih Timnas Indonesia U-16, dirinya mengaku tidak mengenal para pemain karena pilihan dari pengurus PSSI.
Kemudian, para pemain diajak untuk menghadapi kualifikasi Piala AFC ke Thailand. Namun, mendapat hasil nihil, dari 4 permainan sama sekali tidak membawa kemenangan.
Fakta-fakta Timnas Indonesia U-16
Saat kembali ke Tanah Air, Indra Sjafri melakukan evaluasi dan menemukan fakta-fakta menarik.
“Saya laporkan tapi nggak dipecat. Saya evaluasi ada fakta-fakta yang menjadi titik balik bahwa banyak dusta itu tidak baik,” kata mantan pelatih Bali United itu.
“Dari 23 pemain yang saya bawa itu, hanya ada 2 yang pemain sepakbola sampai sekarang. Hargianto di Bhayangkara FC dan Bagas Adi di Bali United. Yang lainnya tidak jadi pemain sepak bola, Artinya kualitasnya tidak terukur,” jelas Indra.
“Selain itu, banyak (pemain) titipan. Jadi mereka-mereka itu terpilih karena pemain itu disodorkan ke saya, bukan saya yang pilih,” imbuhnya.
“Setelah itu, saya bilang ke PSSI saya akan mencari pemain sendiri. Itulah dimulai saya blusukan dari Sabang sampai Merauke membangun Timnas U-19 yang era Evan Dimas itu,” sambung Indra Sjafri.
- PSSI
Dimulai saat itu, dirinya mendapat cobaan yang sangat dahsyat namun hanya bisa ikhlas.
Indra mengaku selama 17 bulan tidak diberi gaji oleh PSSI.
“Saya sebut di sini bukan saya nggak ikhlas. Selama 17 bulan berturut-turut saya nggak diberikan 1 sen pun oleh PSSI,” kata Indra.
“Kalau tidak percaya, bisa di cross check pada Pak La Nyala Mataliti yang dulu Ketua DPD yang membayar setelah dualisme kepengurusan,” terusnya.
Selain itu, selama itu dirinya tidak mendapatkan kenyamanan duniawi sebab dirinya selalu mendapatkan tantangan yang harus diselesaikan.
Tetapi, Indra Sjafri menyadari solusi itu hanya datang dari petunjuk Allah SWT.
Ia mengaku mendapatkan rezeki yang tidak terduga dan berhasil menyekolahkan anaknya hingga lulus S2. (kmr)
Load more