Baznas Sebut Target Pengumpulan ZIS Ramadhan 2025 Sebesar Rp509,5 Miliar
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menargetkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 ini mencapai Rp509,5 miliar.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan menjelaskan angka tersebut merupakan target di Baznas Pusat, yang nilainya meningkat 18,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp430 miliar.
Adapun jumlah tersebut menjadi bagian total target nasional Ramadhan 2025 bersama dengan Baznas provinsi/kabupaten/kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebesar Rp9,1 triliun.
"Ramadhan kali ini kami ingin memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi para muzaki, kami telah mengembangkan berbagai kanal pembayaran zakat yang inovatif dan mudah diakses,” ujar Rizaludin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat menunaikan kewajibannya dengan lebih praktis dan cepat.
Dia kemudian menjelaskan, strategi digitalisasi dan kemudahan layanan menjadi kunci utama dalam meningkatkan penghimpunan zakat.
Selain itu, dalam mendukung pencapaian target pengumpulan zakat ini, ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor.
"Seperti Ramadhan sebelumnya, kami menyediakan konter Ramadhan dan gerai zakat Baznas yang tersebar di kantor-kantor kementerian, perusahaan BUMN maupun swasta, dan di mal-mal, juga ada layanan jemput zakat dan doa zakat virtual," ujarnya.
Rizaludin juga mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan pengumpulan di bulan Ramadhan tahun ini.
Langkah-langkah tersebut, lanjut dia, tidak hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga di luar negeri untuk mensosialisasikan layanan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri yang ingin berzakat melalui Baznas.
"Tidak hanya itu, kami pun menyediakan layanan zakat di luar negeri dengan melakukan aktivasi pengumpulan di KBRI dan KJRI, safari dakwah di luar negeri. Kita juga kembali mengadakan Safari Ramadhan bersama MUI dalam program Membasuh Luka Palestina," tuturnya. (ant/put)
Load more