Sudah Amalkan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh, Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Kata Ustaz Adi Hidayat...
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
tvOnenews.com - Umat Muslim mendapat pedoman dari sejumlah mazhab terkait niat puasa Ramadhan. Ada yang membaca berulang kali, ada juga mengamalkannya cukup sekali untuk sebulan penuh.
Ustaz Adi Hidayat menguraikan, bahwa ada orang yang pilih membaca niat puasa langsung untuk sebulan penuh atau 30 hari bulan Ramadhan, sehingga hanya mengamalkan cukup satu kali saja.
Sebagai pendakwah karismatik, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan, bahwa hukum niat puasa Ramadhan langsung sebulan penuh dianggap lemah.
"Misalnya niat (puasa Ramadhan) sekali untuk 30 hari ke depan atau 29 hari. Ada yang berpendapat demikian, tapi itu lemah," ujar UAH dalam suatu ceramahnya dilansir tvOnenews.com dari channel YouTube Audio Dakwah, Minggu (2/3/2025).
Terkadang, ada orang yang suka kelupaan, dia memilih opsi terbaiknya mengikuti mazhab membolehkan niat puasa dibaca langsung sebulan penuh.
Niat puasa langsung sebulan penuh berasal dari Mazhab Imam Maliki yang mengarahkan kemudahan bagi umat Muslim, semisal mereka yang sibuk bekerja atau memiliki kebiasaan kelupaan atau ketiduran.
Mazhab Maliki Arahkan Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
- Freepik
Dirangkum dari laman resmi NU Online Jatim, Imam Maliki membuat mazhab seputar niat puasa untuk sebulan penuh, khususnya dibaca pada malam pertama bulan Ramadhan.
Imam Maliki bermazhab seperti itu menganggap, seorang mukmin tidak perlu kembali membaca niat berulang kali setiap harinya, karena masih masuk dalam ibadah puasanya.
Dalam kitab Hasyiyah Al-Qulyubi, jilid 2 halaman 66, Syaikh Imam al-Qulyubi sempat menyinggung terkait niat puasa sebulan penuh, begini redaksinya:
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
Artinya: "Disunnahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan."
Namun demikian, UAH menyarankan, sebaik-baik membaca niat puasa wajib diamalkan berulang kali atau per hari setiap tanggal bulan Ramadhan.
Niat Puasa Berulang Kali Setiap Hari Lebih Baik
- iStockPhoto
"Akan lebih baik bila niat itu digunakan dengan takrar (berulang) tidak dipaketkan, diusahakan niat itu dihadirkan setiap malam untuk menguatkan motivasi ibadah sebelumnya," jelasnya.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu tidak menginginkan umat Muslim mempunyai kebiasaan seperti itu, apalagi sudah berniat jauh-jauh hari menggunakan Mazhab Imam Maliki.
Menurutnya, tidak ada motivasi yang ditanam dalam persoalan ibadahnya. Sebab, puasa adalah ibadah utama menghadirkan kesucian dan ketenangan jiwa.
Ia menambahkan bahwa, niat berulang kali memastikan agar ibadah puasanya sah, tanpa ada perwakilan niat yang sudah dibaca sebulan kali.
UAH mengarahkan, niat puasa dibaca setiap hari mengacu pada Mazhab Imam Syafi'i dan mengharuskan niatnya diamalkan pada waktu malam hari.
Kenapa Harus Membaca Niat Puasa Berulang Kali?
- Unsplash
Melansir dari laman Kemenag RI, Mazhab Syafi'i menganjurkan niat puasa dibaca selama bulan puasa, karena berkaitan dengan ibadah mustaqillah atau independen.
Dalam kitab-kitabfiqih, Imam Syafi'i menganggap niat pausa tidak dapat diwakilkan, maksudnya tak ada kaitannya dengan hari sebelumnya, bahkan dianggap ibadahnya tidak cukup.
Imam Syafi'i menjelaskan, niat puasa yang benar dilakukan setiap hari boleh dibaca antara waktu Maghrib hingga menjelang waktu Subuh. Selain momen tersebut, maka ibadah puasanya tidak sah.
Niat Puasa Ramadhan
اللَّهُمَّ نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Allahumma nawaitu shauma ghodin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: "Ya Allah, aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala."
Kesimpulan: Hukum niat puasa sebulan penuh bersifat lemah. Sebaik-baiknya membaca niat hendak puasa Ramadhan dibaca setiap hari karena mempengaruhi kesempurnaan ibadahnya.
(hap)
Load more