Jelang Ramadhan Banyak Umat Muslim Ziarah Kubur, Apakah Boleh Cabut Rumput atau Bersihkan Makam?
- dok.ilustrasi istock
Jakarta, tvOnenews.com- Ada budaya masyarakat Indonesia yang umum dilakukan setiap menjelang Bulan Puasa Ramadhan. Ini pun sudah dianggap lumrah oleh kebanyakan orang.
Budaya tersebut ialah berkunjung atau sering disebut ziarah ke Kuburan atau Makam. Juga diikuti dengan menabur bunga.
Lantas, bagaimana pandangan Islam soal ziarah kubur mulanya membersihkan rumput atau tamanam hingga menabur bunga?.
- dok.ilustrasi istock
Hal inipun akan dijelaskan detail oleh Pendakwah, Buya Yahya. Dikutip dari Youtube Al Bahjah TV, Jumat (21/2/2025).
Kegiatan ziarah Makam, memang sudah temurun dari generasi ke generasi, dengan niat untuk menghaturkan doa.
Sampai ada niat merawat-membersihkan makam para insan yang telah berpulang menghadap sang khalik.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyinggung kalau apa yang terjadi ini mengingatkan kisah zaman Nabi, bukan istilah tabur bunga.
“Menabur bunga itu tidak ada memang pada zaman Nabi Islam menabur bunga,” ujar Buya Yahya, sebagaimana dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (21/2/2025).
Sementaea itu, zaman Nabi Muhammad SAW ada pelepah kurma, lalu ia mengambilnya kemudian membelah menjadi dua.
"Kemudian Nabi menancapkan ke dua kuburan, lalu mendoakan semoga Allah akan meringankan kepada dua mayat yang dikubur sebelum kering,” jelasnya.
Maka disinilah ulama seperti bahkan disitu salah satu sahabat nabi itu berwasiat kalau aku mati nanti tolong ambilkan pelepah korma dan tancapkan agar Allah meringankan siksa kalau saya punya dosa,” sambungnya.
Dengan itu, para ulama menjelaskan kalau seandainya kita meletakkan pelepah kurma itu sah-sah saja. Ataupun menaruh tanaman semacam bunga dan sebagainya juga diperbolehkan.
“Bukankah semua yang ada di bumi dari bebasahan dan yang lainnya juga bertasbih,” jelasnya.
Sementara untuk membersihkan Makam atau Kuburan itu hukumnya makruh. Seperti mencabut rumput.
Sebab dipahami, tanaman yang tumbuh di atas Makam akan menjadi peringan siksa kubur. Tanaman dipahami ikut bertasbih.
"Rumput-rumput yang diatas kubur pun makruh untuk kita cabuti, jangan terlalu bersih-bersih. Biarkan ada rumput dia akan bertasbih,” pesan Buya Yahya.
Load more