Cara Sambut Ramadhan Ala Gus Baha
- iStockPhoto
Adapun tujuan mengaji kata Gus Baha adalah untuk mendidik dan menjelaskan hukum syariat kepada santri maupun masyarakat.
Dengan begitu diharapkan, masyarakat bisa mengetahui niat puasa, syarat puasa, hal yang membatalkan puasa.
"Kalau kita belajar kitab atau membacakan kitab ke masyarakat supaya tahu caranya niatnya orang dulu ketika puasa atau cara pandang orang dulu tentang puasa,” jelas Gus Baha.
Gus Baha lalu membagikan ijazah dari Mbah Moen dan ayahnya yakni perintah mengikuti jejak orang shaleh.
Kata Gus Baha, karena hal ini sesuai firman Allah SWT, ayat ihdinas shiratal mustaqim (bimbinglah kami ke jalan yang lurus).
"Karena dalam ayat tersebut, Allah tidak hanya berfirman ihdinashirathal mustaqim atau tunjukan kami jalan yang lurus semata,” ungkapnya.
“Allah juga berfirman bahwa jalan yang benar yakni jalan mereka yang telah Allah beri nikmat. Jadi, Allah menghendaki ini, ada masternya,” tambah Gus Baha.
Maka manusia saat ini menurut Gus Baha haruslah meniru kebiasaan sebelum dan ketika Ramadhan dari orang shaleh terdahulu.
Hal ini karena kehidupan orang shaleh terdahulu mencerminkan kebaikan, keshalehan, dan bermanfaat.
Oleh karenanya, saat memasuki bulan Syaban, Gus Baha meliburkan beberapa kegiatan rutin di luar pesantren dan fokus mengaji di pesantren dan mendampingi santri untuk khataman Al-Quran.
"Kita tidak bisa shaleh tanpa meniru orang terdahulu. Kita tidak bisa baik tanpa meniru orang terdahulu," pesan Gus Baha.
Wallahu’alam bishawab
(put)
Load more