Umat Muslim Harus Bijak soal Keputusan NU dan Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan 2025 dan Idul Fitri, Gus Baha: Tidak Boleh Dipertentangkan
- dok.istimewa
“Yang bilang NU itu rukyat dan Muhammadiyah itu hisab siapa? Orang alim tidak ada yang ngomong begitu. Ini seperti perdebatan NU pakai qunut, Muhammadiyah tidak qunut. Padahal, Imam Syafi’i itu qunut, Imam Abu Hanifah tidak qunut. Apa Imam Syafi’i itu Rois ‘Aam NU? Apa Abu Hanifah ketua PP Muhammadiyah?".
Padahal kedua konsep perhitungan tersebut dijelaskan dalam Al Quran. Sebaiknya untuk saling melengkapi bukan ditentang atau diperdebatkan.
Sebagaimana, Gus Baha sebut hisab memiliki akurasi sangat tinggi, bahkan dapat menghitung lama gerhana hingga menitnya, serta menentukan posisi hilal untuk 100 tahun ke depan.
Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa ilmu ini tidak boleh diabaikan. Harus memahami dasarnya terlebih dahulu.
“Menghitung menit saja bisa, kok menghitung hari tidak dipercaya? Apa kalau mau sholat gerhana harus menunggu rukyat dulu? Nyatanya sore harinya sudah diumumkan. Percaya hisab dulu apa rukyat dulu? Hisab kan?," jelasnya.
"Kalau anti hisab, ya bakar saja kalendernya! Kan kita sendiri punya banyak pakar hisab. Ilmu ini dari ulama kita sendiri. Jangan suka anti ilmu yang disebut dalam Alquran,” tegasnya dikutip dari YouTube Hikmah Ulama.
Dengan melihat penjelasannya Gus Baha di atas, sebagai umat muslim harus bijak dan tidak mematikan salah satunya, sebab keduanya ada dalam Al Quran. (klw)
waallahualam
Load more