Persiapan Jelang Ramadhan, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Lakukan Ini Agar Diri Siap Paripurna Saat Puasa
- Ilustrasi/Freepik
Lalu apa yang sebaiknya dipersiapkan?
Menurut Ustaz Adi Hidayat hal pertama yang penting disiapkan menjelang Ramadhan adalah iman.
“Yang pertama adalah dengan imannya, dia menjemput puasa dengan imannya,” ungkap UAH.
Hal ini karena jika Ramadhan ditunggu tanpa iman, maka hanya biasa saja menjalaninya.
“Terkait dengan Ramadhan ada yang ya nunggu aja Ramadhan datang ya Saya puasa,” kata UAH.
“Kalau Iman lemah ya kok cepat banget ya tiba-tiba puasa lagi gitu saya harus tahan lapar tahan haus,” lanjutnya.
Namun jika imannya kuat, seorang Muslim akan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
“Jika imannya kuat, belum datang sudah dia persiapkan dari sekarang. Sudah ingat sudah ingin menyiapkan tarawih dan sebagainya,” jelas UAH.
Bagaimana caranya menyambut Ramadan itu menggunakan Iman?
Saran UAH, sebelum masuk ke Ramadhan, setiap Muslim disarankan oleh UAH untuk betul-betul persiapkan bahwa setiap amal yang dikerjakan siang dan malam itu betul murni didedikasikan untuk kepentingan ibadah.
“Betul-betul ibadah,” pesan UAH.
Jadi iman itu kata UAH yang nanti membawa satu dorongan kuat untuk memasuki Ramadan implementasinya ihtisaban kesungguhan untuk mengerjakan Ibadah itu karena Allah SWT.
“Ya agenda apa yang kita siapkan semuanya lillah siang malam,” saran UAH.
Pentingnya menyiapkan diri di bulan Syaban ini menjelang Ramadhan kata UAH agar tidak bingung ketika bulan suci tiba.
“Sehingga jelas jangan sampai nanti masuk Ramadhan bingung mau apa apain gitu kan,” ujarnya.
“Terus cara menjemput ampunan Allah itu seperti apa amalannya bagaimana, apa yang mesti dikerjakan siangnya,” lanjutnya.
Adapun dua hal yang penting dilatih dalam meningkatkan iman jelang Ramadhan menurut UAH.
“Setidaknya 2 hal, pertama latihan adaptasi dengan puasa sunnah agar tubuh hati pikiran dan tuh siap menghadapi puasa di bulan Ramadhan,” pesan UAH.
“Rajin puasa sunnah,” saran UAH.
Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa dalam satu bulan selain di bulan Syaban."
Load more