Lebih Memilih Merem saat Shalat karena Susah Khusyuk, Apakah Diperbolehkan? Buya Yahya Menjawab Sebenernya ...
- dok.ilustrasi freepik
Jakarta, tvOnenews.com- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya pernah menjelaskan soal bagaimana cara seseorang mengatasi kesulitan khusyuk saat shalat.
Hal ini mengingat, setiap orang akan mempunyai cara tersendiri dan mengusahakan diri agar khusyuk 'fokus' shalat.
Namun, bagaimana jika seseorang memilih menutup mata atau merem ketika diri kesulitan khusyuk saat shalat, apakah boleh?.
- dok.ilustrasi freepik
Dengan inipun Buya Yahya menjawab, sebab katanya sering dilihat kala shalat berjamaah di Masjid.
Ia memahami pilih merem atau menutup mata, itu kemungkinan ada yang kesulitan. Sehingga bisa beri kenyamanan siapapun.
Hal ini dijelaskan dalam ceramahnya Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (19/2/2024). Katanya, fokus atau khusyuk itu bermakna hanya berpikir pada Allah SWT bukan pikirkan soal duniawi.
"Jangan meninggalkan shalat gara-gara tidak bisa khusyuk. Khusyuk itu adalah pahala baik-baik, karena kita berusaha khusyuk sudah ada dinilai oleh Allah SWT," kata Buya Yahya.
Bahkan terkadang juga mungkin melupakan jumlah rakaat shalat. Memungkinkan terjadi karena efek tak fokus (khusyuk).
Sehingga niat khusyuk dalam shalat sulit sekali didapatkan.
Buya sebut kalau shalat seseorang akan tetap sah, sekalipun sulit untuk khusyuk.
Buya Yahya sebut bukan alasan untuk meninggalkan ibadah wajib, seperti shalat fardhu. Dengan alasan karena tidak bisa atau sulit khusyuk atau fokus.
"Nggak shalat, nggak ada yang salat kelihatannya apa ingat anak ingat suami ingat istri. Nanti kalau kita sudah berusahakan Allah beri kekuatan dari Allah nggak bisa tiba-tiba tenang, kalau shalat tidak khusyuk tetap sah shalatnya," jelasnya.
Ia pun menyarankan khusyuk saat shalat itu juga pemberian Allah SWT. Maka disarankan berdoa agar diberikan ketenangan saat ibadah.
- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
"Hanya yang kurang martabat karena itu bertingkat-tingkat. Karena kekhusyukan mu lah pangkatmu akan melambung. Jadi jangan sampai anda tidak khusyuk anda tidak shalat," pesan Buya Yahya.
Sebagaimana dipahami tingkat kekhusyukan seseorang dalam ibadah, banyak faktor yang mempengaruhi kata Buya.
"Banyak yang ya mempengaruhi ketidakkhusyukan, tadi waktu yang tepat untuk melakukan shalat," contohnya.
"Ya kemudian sebab-sebab ketidakhusyuka kita jauhkan, seperti HP televisi lingkungan yang kurang nyaman. Jadi ada beberapa hal beberapa yang kita usahakan, bagaimanapun tetap lakukan shalat sekaipun belum khusyuk atau lagi belajar," tegas Buya lagi.
Sebagaimana, disampaikan Imam Al-Ghazali dalam menerangkan keutamaan khusyuk, mengutip ayat Al-Qur’an, hadits nabi, qaul sahabat, dan pengalaman ulama.
Imam Al-Ghazali pertama mengutip Surat Thaha ayat 14:
قال الله تعالى وأقم الصلاة لذكري
Artinya, “Laksanakanlah shalat untuk mengingat-Ku,” (Surat Thaha ayat 14?.
Waallahualam
Load more