Konferensi Dialog Intra-Islam Digelar di Bahrain, Grand Syekh Al Azhar: Sarana Melawan Perpecahan dan Promosikan Persatuan
- Istimewa/Kemenag
Jakarta, tvOnenews.com - Konferensi Dialog Intra-Islam akan digelar di Kerajaan Bahrain pada 19 - 20 Februari 2025 esok. Perhelatan akbar yang diselenggarakan oleh Al-Azhar Al-Sharif, Dewan Tertinggi Urusan Islam di Bahrain, dan Majelis Hukama Muslimin (MHM), dengan tema, "Satu Bangsa, Satu Masa Depan.".
Dalam dialog itu akan hadir Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua MHM, Imam Akbar Profesor Dr. Ahmed Al-Tayeb, dengan lebih dari 400 ulama terkemuka, otoritas agama, pemimpin, pemikir, intelektual, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia.
Khusus Indonesia, akan diwakili oleh Kementerian Agama (Kemenag), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Selain itu juga hadir pendiri dan anggota MHM Prof. Dr. M. Quraish Shihab dan Anggota Komite Eksekutif MHM Dr. TGB. M Zainul Majdi, MA.
Dalam pernyataannya, Wakil Al-Azhar Al-Sharif, Profesor Dr. Mohamed Al-Duwaini, menggarisbawahi pentingnya Konferensi Dialog Intra-Islam.
Ia menggambarkannya sebagai kesempatan penting untuk mengatasi akar perselisihan dan mengeksplorasi solusi untuk mengatasi konflik dan perpecahan sektarian yang melemahkan negara Muslim.
Selain itu, Profesor Dr. Mohamed Al-Duwaini juga menekankan bahwa menggunakan dialog yang konstruktif adalah kunci untuk mencapai pemahaman dan persatuan.
“Al-Azhar Al-Sharif, di bawah kepemimpinan Grand Syekh Dr. Ahmed Al-Tayeb, telah mengembangkan visi yang jelas tentang pentingnya membina dialog intra-Islam sebagai sarana untuk melawan perpecahan dan mempromosikan persatuan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com di Jakarta pada Selasa (18/2/2025).
Profesor Al-Duwaini menambahkan bahwa konferensi ini akan menciptakan platform yang berkelanjutan untuk keterlibatan di antara otoritas agama dan intelektual.
“Memastikan kerja sama dan solidaritas yang langgeng di seluruh negara muslim,” tandasnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal MHM, Konselor Mohamed Abdelsalam menggambarkan Konferensi Dialog Intra-Islam sebagai respons tepat waktu terhadap tugas keagamaan dan kemanusiaan yang mendesak terhadap negara muslim.
Ia lalu menekankan bahwa tantangan yang dihadapi umat Islam saat ini membutuhkan solusi yang inovatif dan tegas untuk memulihkan persatuan Umat dan kedudukan global.
Load more