Suporter the Jakmania Sempatkan Shalat di Laga El Clasico Persija Vs Persib, Ini Kata Buya Yahya soal Ibadah di Stadion
- tvOnenews.com/Taufik
Jakarta, tvOnenews.com - Beberapa suporter Persija Jakarta yang mengaku sebagai the Jakmania menyempatkan ibadah shalat dalam laga el clasico melawan Persib Bandung.
Momen suporter the Jakmania melaksanakan shalat saat pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025).
Laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung berhasil mengundang puluhan ribu suporter the Jakmania.
Suporter the Jakmania bersorak sorai sejak sebelum pertandingan dimulai, bahkan ketika pemain Persija menjalani sesi latihan telah membakar semangat penggawa Macan Kemayoran.
Wasit meniupkan peluit tanda pertandingan dimulai pada pukul 15.30 WIB. The Jakmania mulai lantang bernyanyi untuk membakar semangat pemain Persija.
Pada babak pertama, para suporter tiada hentinya bernyanyi bahkan menunjukkan kekompakannya bersama-sama.
Mereka sibuk bernyanyi dengan khas yel-yelnya juga untuk meneror kesebelasan pemain tim lawan. Tak heran, pertandingan ini menjadi bagian penting dan memunculkan adu gengsi pada sepak bola Indonesia.
Sayangnya, setelah pertandingan selesai berakhir dengan hasil seri skor 2-2, tensi suporter mulai panas dan menimbulkan beragam aksi yang tidak seharusnya dilakukan oleh fans Persija.
Tak heran, mereka mencari keberadaan fans Persib Bandung yang diduga datang untuk mendukung tim kesayangannya, walaupun secara regulasi bahwa suporter tim tamu dilarang hadir ke stadion.
Namun demikian, ada hal unik memperlihatkan sejumlah suporter the Jakmania mengerjakan shalat. Fenomena ini berlangsung di tengah perangkat pertandingann.
Seorang suporter the Jakmania, Ali Ibrahim setelah melaksanakan shalat Ashar mengatakan dirinya tidak ingin melupakan Tuhan. Sebagai penganut agama Islam, ia tetap menjalankan kewajiban ibadahnya.
"Pertama, shalat itu wajib dan kematian tidak tahu kapan akan datang, kedua ya tetap dukung tim kesayangan tetapi iman tetap dijaga," ujar Ali Ibrahim di Stadion Patriot Candrabahaga, Bekasi dikutip, Senin (17/2/2025).
- ANTARA/Donny Aditra
Ali menyampaikan sesempit apa pun kondisi yang dijalani sebagai seorang Muslim, setidaknya membiasakan diri untuk shalat, walaupun ibadahnya rentan tidak khusyuk karena terjadi di tengah suara gemuruh suporter.
"Saya merupakan warga Bekasi dan datang bersama teman dan rekan kerja," katanya.
Sementara, suporter Persija lainnya, Subandri mengatakan hal yang serupa bahwa pertandingan el clasico menjamu Persib, bukan dijadikan alasan melupakan shalat.
"Saya pendukung setia Macan Kemayoran, tetapi saya tidak ingin melupakan shalat meski sedang big match, karena shalat adalah kewajiban dan paling utama," ngaku Subandri sebagai suporter Persija dari Jakarta Selatan.
"Hati selalu tenang usai shalat, tentu tidak akan melakukan tindakan buruk saat menonton di stadion, sehingga justru berujung merugikan klub kesayangan," tutur Subandri.
Momen sejumlah suporter Persija Jakarta ini menyempatkan shalat mengingatkan ceramah yang disampaikan oleh pendakwah karismatik, Buya Yahya.
- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Pasalnya, pelaksanaan shalat ini berlangsung dengan menggunakan alas seadanya. Ada yang memakai scraf atau syal kebanggaannya dijadikan sebagai sajadah saat ibadah.
Buya Yahya mengatakan shalat yang terjadi di tempat hiburan, tidak menjadi masalah karena tak ada ketentuan kesucian membatasi pelaksanaan shalatnya.
"Semua tempat di buminya Allah itu semuanya suci dan harus diyakini dan tidak akan berubah menjadi najis, kecuali Anda melihat langsung ada najis yang di tempat tersebut," ujar Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube pribadinya, Senin.
Perihal stadion masuk dalam ciri-ciri tempat wisata berbasis olahraga sepak bola. Menurut Buya Yahya, hal itu masih sah selama tidak ada hal yang berbau najis.
"Selagi Anda tidak melihat orang kencing di situ atau tidak ada kencing di situ, tidak ada orang yang membuang najis di situ, maka Anda sah urusan shalatnya," jelas dia.
"Sekali pun jidatnya menempel ke tanah (misalnya) adalah sah, karena bumi Allah suci semua kita biar enggak was-was," sambungnya.
Ia mengatakan keunggulan tempat pelaksanaan shalat sebagai keuntungan bagi umat Muslim betapa mudahnya mengerjakan ibadahnya di mana saja, tanpa ada sekatan mengisi shalatnya.
"Emangnya harus pakai sajadah? Enggak juga, tanah suci enggak ada masalah. Makanya tidak ada alasan meninggalkan shalat!," tandasnya.
(ant/hap)
Load more