Teks Khutbah Jumat Singkat 14 Februari 2025: Bulan Syaban Menjadi Waktu Terbaik Kerjakan 7 Amalan
- Freepik
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat menunjukkan sisi ibadah yang wajib dilaksanakan setiap hari Jumat.
Teks khutbah Jumat merupakan rangkaian yang sifatnya mutlak dilakukan dalam prosesi pelaksanaan shalat Jumat.
Dalam khutbah Jumat, khatib selaku pemeran untuk menyampaikan teks yang berisi tentang nasihat, ajakan, peringatan, bahkan sumber ilmu pengetahuan untuk jemaah yang hadir untuk shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat juga mempunyai syarat dan rukunnya. Artinya, harus mengikuti sesuai ketentuannya, apabila tidak menerapkannya maka khutbah Jumat dan shalat Jumat tidak sah.
Teks khutbah Jumat ini secara singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 14 Februari 2025, masih mengambil tema seputar bulan Syaban, bulan yang disebut-sebut menjadi waktunya Rasulullah SAW.
- iStockPhoto
Ada tujuh amalan alih-alih menjadi prioritas penting untuk diisi selama bulan Syaban, terkhusus pada malam Nisfu Syaban yang dipenuhi keberkahan, waktu terbaik mempertebal keimanan kepada Allah SWT.
Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Selasa (11/2/2025), berikut bahan teks khutbah Jumat singkat dengan tema bertajuk "Bulan Syaban Waktu Terbaik Kerjakan 7 Amalan".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Bulan Syaban Waktu Terbaik Kerjakan 7 Amalan
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Maasyiral muslimin rahimahumullah
Pertama-tama, khatib terus mengingatkan senantiasa kita bersyukur atas kenikmatan dan keberkahan yang dilimpahkan oleh Allah SWT. Berkat-Nya kita masih dapat berkumpul di masjid tercinta ini dan menghirup udara dengan bebas.
Tak lupa, marilah kita senantiasa menjunjung tinggi dan bersholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW, tatkala beliau memperjuangkan Islam adalah agama yang membawa kebenaran dan menuntun umat manusia untuk selalu di jalan Allah SWT.
Kaum muslimin yang berbahagia
Saat ini kita telah memasuki pertengahan bulan Syaban, yang sesungguhnya bulan ini identik sebagai bulannya Nabi Muhammad SAW. Beberapa hadis riwayat secara tegas mengungkapkan, bahwa beliau tidak ingin membuang kesempatannya mengerjakan banyak amalan di momen ini.
Hadis riwayat dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'Anha menerangkan waktunya Rasulullah SAW berpuasa secara penuh terjadi di bulan Syaban, begini redaksinya:
يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: "Terkadang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, 'Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syaban." (HR. Bukhari & Muslim)
Redaksi Aisyah RA lainnya dari hadis riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, An Nasa'i, sanadnya telah disahihkan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth, begini bunyinya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَفَّظُ مِنْ هِلَالِ شَعْبَانَ مَا لَا يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَانَ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ، عَدَّ ثَلَاثِينَ يَوْمًا، ثُمَّ صَامَ
Artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan perhatian terhadap hilal bulan Syaban, tidak sebagaimana perhatian beliau terhadap bulan-bulan yang lain. Kemudian beliau berpuasa ketika melihat hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan, beliau genapkan Syaban sampai 30 hari." (HR. Ahmad, Abu Dawud & An Nasa'i)
Jemaah Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Nahasnya, bulan Syaban menjadi bulan yang paling sering dilalaikan umat Muslim. Maksudnya, masih banyak meninggalkan bahkan menyepelekan keistimewaan bulan ini.
Secara umum, bulan Syaban adalah bulan antara bulan Rajab dan Ramadhan. Artinya, waktu terbaik ini menjadi momentum terbaik, melatih diri sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.
Redaksi hadis riwayat mengenai bulan Syaban telah dilalaikan berdasarkan dari Usamah bin Zaid kala bertanya kepada Rasulullah SAW, seperti ini bunyinya:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa." (HR. An Nasa'i & Ahmad)
Sebagai khatib, kita terus meningkatkan iman dan takwa di bulan Syaban, apalagi menghadapi malam Nisfu Syaban yang hitungan waktunya hanya tinggal beberapa jam bahkan menit sekali pun.
Amalan pertama, mengacu pada redaksi beberapa hadis riwayat dari Aisyah RA di atas, kita masih ada waktu mengerjakan puasa sunnah, walaupun keutamaan pahala ini tidak sebesar puasa pada Ramadhan.
Namun demikian, puasa sunnah ini selain memberikan pahala besar, juga menjadi ajang pelatihan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Redaksi dari Al Imam Ibnu Rajab Rahimahumullah mengutarakan amalan puasa Syaban melatih diri agar terbiasa menjalani puasa Ramadhan, ia berkata:
وَقَدْ قِيْلَ فِي صَوْمِ شَعْبَان: إِنَّ صِيَامَهُ كالتمرين على صيام رمضان لئلا يدخل في صوم رمضان على مشقة وكلفة، بل يكون قد تمرن على الصيام واعتاده، ووجد بصيام شعبان قبله حلاوة الصيام ولذته، فيدخل في صيام رمضان بقوة ونشاط
Artinya: "Dan dikatakan seputar puasa Sya’ban bahwa puasanya sebagai latihan sebelum puasa Ramadhan agar ketika puasa Ramadhan tidak berat terasa dan tidak terbebani. Bahkan menjadi suatu kebiasaan dan telah terlatih berpuasa, telah mendapatkan kenikmatan dan kelezatan puasa Sya’ban sebelumnya, sehingga masuk di bulan Ramadhan dalam keadaan kuat dan semangat." (Lathaiful ma’arif)
Amalan kedua, setidaknya mengencangkan porsinya lagi untuk meluangkan waktu mengisi bacaan Ayat Suci Al Quran. Hadis riwayat dari Anas bin Malik RA mengisahkan para sahabat, seperti ini redaksinya:
كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا استهل شهر شعبان أكبوا على المصاحف فقرءوها
Artinya: "Dahulu para sahabat, jika masuk bulan Sya’ban, mereka menyibukkan diri dengan mushaf seraya membacanya." (Lathaiful ma’arif)
Amalan ketiga, waktu terbaik menggetarkan doa agar bisa kembali bertemu dengan Ramadhan. Kita bisa melihat dari para salaf telah berdoa sejak enam bulan sebelum memasuki Ramadhan, namun amalan ini dikencangkan pada bulan Syaban, begini bunyinya:
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
Artinya: "Mereka (salaf shalih) berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadhan, kemudian berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar amalan kebaikan mereka diterima." (Lathaiful ma’arif)
Ibadallah,
Mereka biasanya mengucapkan doa seperti ini:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلا
Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan." (Lathaiful ma’arif)
Amalan keempat, wajib memelihara shalat sunnah, meskipun pahala dan keistimewaan ibadah ini tidak sekencang dengan shalat Fardhu, namun tetap mendapat keutamaan yang begitu dahsyat.
Minimal tidak meninggalkan shalat sunnah rawatib, sunnah Dhuha, Witir, bahkan Tahajud yang keutamaannya begitu besar dikerjakan pada sepertiga malam.
Kaum muslimin rahimahumullah
Amalan kelima sejatinya adalah sedekah, keutamaannya dapat melipatgandakan pahala, apabila dilakukan secara rutin. Sedekah memberikan tanda untuk melatih diri berzakat di bulan Ramadhan.
Amalan keenam berupa "menuntut ilmu". Bagi kita ingin belajar tentang bulan Syaban apalagi Ramadhan, dapat melalui beberapa hal, seperti membaca buku, mendengar kultum atau ceramah baik dari video maupun audio hingga terus mendekati ulama.
Perintah menuntut ilmu telah tercantum dalam redaksi dari Surat An Nahl Ayat 43, Allah SWT berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: "Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (QS. An Nahl, 16:43)
Amalan terakhir, setidaknya tidak lupa mengerjakan amal saleh walaupun jumlahnya hanya sedikit tetapi jika dirutinkan, dapat memberikan manfaat.
Redaksi dari Aisyah RA mengatakan Nabi SAW pernah ditanya, seperti ini bunyinya:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ وَقَالَ اكْلَفُوا مِنْ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ
Artinya: "Amalan apakah yang paling dicintai Allah?" Dia menjawab; ‘Yang dikerjakan terus menerus walaupun sedikit, lalu beliau bersabda, ‘Beramallah sesuai dengan kemampuan kalian." (Muttafaqun ‘alaihi)
Sidang Jumat yang dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT
Demikianlah sesi khutbah Jumat pertama pada kali ini, semoga kita dapat memanfaatkan bulan Syaban terkhusus di malam Nisfu Syaban dengan sebaik-baiknya, guna meningkatkan takwa dan mempersiapkan diri menyemarakkan bulan suci Ramadhan.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Load more