Kelapa Kembar dan Rekaman Hubungan Kesultanan Ternate dan Raja Sangihe Selama 275 Tahun
- ANTARA
Ternate, tvOnenews.com- Sejarah kelapa kembar menjadi bukti hubungan yang terjalin ratusan abad antara Kesultanan Ternate dan Raja Sangihe. Pada perayaan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe (Tampunganglawo) di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, Sultan Ternate, Hidayat M Sjah membawa bukti benda bersejarah berupa upeti dari Raja Sangihe kepada Kesultanan Ternate pada tahun 1750.
"Kelapa Kembar berusia 275 tahun, ditampilkan kepada masyarakat. Kelapa Kembar ini merupakan upeti dari Raja Sangihe kepada Kesultanan Ternate pada tahun 1750," kata Sultan Ternate, Hidayat M Sjah, Selasa.
Kelapa kembar merupakan koleksi Museum Kesultanan Ternate dan akan dipamerkan dalam Festival Budaya Sangihe selama tiga hari.
Sultan Hidayat M Sjah yang juga merupakan anggota DPD RI Komite I, menegaskan pentingnya perlindungan bagi masyarakat adat dalam mengelola hak-haknya, baik atas tanah, wilayah, budaya, maupun sumber daya alam yang diwariskan secara turun-temurun.
"Komite I DPD RI terus mendorong RUU Masyarakat Adat guna melindungi serta mengakui hak-hak mereka, sehingga keadilan sosial bagi masyarakat adat di Indonesia dapat terwujud," ujar Sultan Hidayat M Sjah dalam sambutannya.
Sultan Ternate juga menerima cindera mata berupa Pedang Panjang (Hadiah Bara) yang diserahkan langsung oleh Pejabat Bupati Albert Huppy Wounde, disaksikan oleh para pemangku adat Sangihe dalam upcara adat Tulude.
Sehingga, pedang tersebut nantinya akan dipajang secara terbuka di Museum Kesultanan Ternate sebagai simbol eratnya hubungan sejarah antara Sangihe dan Kesultanan Ternate yang telah terjalin sejak tahun 1750.
"Hubungan antara Raja Sangihe dan Sultan Ternate sudah terjalin baik sejak dulu, dan hubungan ini tetap terjaga hingga hari ini," kata Sultan Ternate saat diwawancarai oleh media.
Acara perayaan HUT ke-600 Kepulauan Sangihe ini menjadi momen bersejarah yang memperkuat kembali nilai-nilai budaya dan persaudaraan antara dua wilayah yang memiliki ikatan erat sejak ratusan tahun silam.
Kedatangan Sultan disambut dengan upacara adat khas Sangihe sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang hubungan antara Kesultanan Ternate dan Sangihe.(ant/bwo)
Load more